Alhamdulillah adalah kata yang sangat pantas saya ucapkan saat ini. Akhirnya lengkap sudah saya menerima vaksin covid-19 dari pemerintah. Saya patut bersyukur masuk ke jajaran lebih awal untuk diberikan vaksin gratis karena berprofesi sebagai guru. Tapi teman-teman yang lain nggak usah khawatir ya, saya yakin pemerintah juga sudah menyiapkan dosis buat masyarakat sipil lainnya.

Update vaksinasi covid-19

Vaksin pertama saya dapatkan pada tanggal 7 April 2021 lalu dan sesuai jadwal yang diberikan pihak puskesmas Cibatu, sedangkan vaksin kedua jatuh pada tanggal 5 Mei 2021 di sekolah yang sama. Berhubung sudah tahu gimana ribetnya vaksin di hari pertama karena kami semua masih aktif mengajar (nggak mungkin dong ninggalin kelas), akhirnya vaksin kedua ini kami bisa lebih atur strategi, yaitu pergi ke lokasi vaksin bergiliran sesuai jam kosong mengajar. 😁

Baca juga: Saya Sudah Divaksin

Lagi-lagi saya deg-degan luar biasa, konon kata orang-orang yang sudah divaksin kedua, katanya ini akan jauh lebih sakit. Aaakkkh mencoba berpikiran positif tapi tetep aja takut sama jarum suntik, hahaha. Kemarin saya pergi vaksin bareng Ms Tia (rekan seprofesi) untuk mendatangi lokasi yang telah ditentukan. Kami berboncengan naik motor berdua biar lebih praktis. Untungnya jarak lokasi vaksin dekat dengan sekolah, kalaupun harus jalan kaki juga cepet nyampenya. 

Cikarang, 5 Mei 2021

Karena sudah datang sesuai dengan jadwal yang diberikan, jadi di sana nggak perlu terlalu antre lama. Alurnya masih sama persis saat vaksin 1 berlangsung. Yang membedakan adalah saat sesi konsultasi dengan dokter. Saya berbincang sebentar mengenai vaksin kali ini, dosisnya masih sama yaitu memakai vaksin sinovac. 

Sebelum masuk ke ruangan vaksinasi, dokter tersebut mendoakan saya agar sehat selalu. Doa yang sama pun saya ucapkan kepada dokter tersebut. Saya pamitan dan langsung menuju meja vaksinasi. Tak ada video, tak ada foto, sang vaksinator langsung mempersilakan saya duduk dan cussssss jarum suntik masuk ke lengan sebelah kiri. Sakit? sedikit, hahaha.

Saya bergegas keluar ruangan dan menunggu untuk diobservasi sambil terus mengecek WA yang masuk karena pas banget sama jadwal menguji anak-anak. Cemas dan galau karena takut terlambat balik ke sekolah sedangkan saya sudah ditungguin, tapi akhirnya untuk sementara posisi saya digantikan oleh Laoshi Mina.

30 menit berlalu, nama saya dan Ms Tia dipanggil oleh petugas, itu artinya kami sudah selesai diobservasi dan boleh kembali pulang. Saat jalan ke tempat parkir, kami berdua ngobrol ringan membahas tentang lokasi yang kami kunjungi tersebut. Kami kaget kok sekolah ada kolam renangnya wkwkwkwk, nggak bisa bayangin berapa SPP yang harus digelontorkan orang tua tiap bulannya. Sambil ketawa-ketiwi kami bergegas ke parkiran. Dalam hati saya berdoa, semoga suatu saat sekolah tempat saya bekerja bisa berkembang menjadi sebesar ini, amin.

Ternyata di sebelah parkiran ada sebuah backdrop untuk foto-foto. Ya jelas saya dan Ms Tia tidak menyia-nyiakan spot foto itu untuk berfoto sebagai kenang-kenangan karena sudah lengkap divaksin. Taraaaaaa, beginilah foto saya. 

Saya sudah divaksin

Selesai foto kami melaju kembali ke sekolah dan langsung ganti baju untuk menguji karya tulis. Syukurlah masih ada waktu. :)

Baca juga: Anak SD Sudah Bisa Bikin Karya Tulis? Benarkah?

Dua vaksin yang saya dapatkan pantas saya syukuri tapi tak boleh abai sama protokol kesehatan. Nasihat dari dokter kemarin akan selalu saya ingat. 

Oh iya, efek yang ditimbulkan vaksin sinovac di badan saya ini tidak terlalu berlebihan. Di hari pertama agak sedikit pusing dan ngantuk, tapi itu cuma sedikit banget kok. Lengan bekas suntikan juga cepat sembuh. Alhamdulillah. 

Yuk patuhi anjuran pemerintah dan selalu berdoa semoga pandemi ini segera berakhir. Amin

New life, new normal. Bissmillah semua sehat. 

Salam,

@meifariwis