Assalamu’alaikum :)
Hari Jumat
kemarin sekolah tempatku bekerja mengadakan simulasi pemadaman kebakaran.
Sebenarnya ini adalah kali kedua simulasi tersebut dilaksanakan. Tapi baru kali
ini saya mengikutinya bersama rekan-rekan guru dan staff sekolah.
Mengingat
simulasi ini sangat penting dan bermanfaat, jadi saya share ya di sini apa saja ilmu yang kemarin saya dapatkan.
Xixixixi :)
Saya lupa nama
bapak-bapak pemandu simulasinya, saking antusiasnya kami (para guru) malah lupa
tidak menanyakan nama si bapak. Padahal kan tak kenal maka tak sayang, saya
menyesal tidak mengetahui nama bapak itu hohoho.
Jelasnya si
bapak pemandu datang bersama rekannya, namun si bapak itulah yang lebih banyak
memberikan pengarahan dan berbagi ilmu dengan kami. Awalnya kami dibariskan
seperti anak-anak saat akan masuk ke kelas. Ternyata membariskan guru-guru
lebih susah daripada mengatur anak-anak, karena kami (guru) malah sibuk
sendiri-sendiri, hahaha *maaf ya pak,
kami mah gitu orangnya*
Dengan senyum
yang khas, bapak pemandu berbaju merah tersebut melontarkan beragam pertanyaan.
Tapi namanya juga guru-guru Charis yang tingkat humornya tinggi, kami malah
menggoda bapak tersebut dengan jawaban-jawaban yang nyeleneh *sekali lagi maaf ya pak hehehe*
Awalnya si bapak
menjelaskan betapa pentingnya diadakan simulasi kebakaran semacam ini.
Pasalnya, kebakaran bukan hanya tanggung jawab sekolah, melainkan juga tanggung
jawab karyawan yang bekerja di dalamnya. Benar juga sih, semua yang ada di
sekolah patut waspada dan mengerti prosedur jika sewaktu-waktu terjadi
kebakaran.
Bapak berbaju
merah itu pun kembali memberikan pertanyaan tentang apa perbedaan antara
kebakaran dan pembakaran. Jawaban kami (guru) tentu beragam, karena kami semua
pintar hahaha LOL. Gak ding, becanda! Kesimpulan dari tanya jawab itu adalah
sebagai berikut:
Pembakaran
adalah proses meleburnya suatu benda karena api yang dapat dikendalikan dan
sengaja dilakukan pembakaran. Contohnya pembakaran baja, peleburan besi di
sebuah perusahaan, memasak, memanaskan air dan sebagainya. Kita bisa mengatur
suhu maupun panas yang kita inginkan. Pembakaran ini tidak membahayakan karena
kita yang mengendalikan.
Kebakaran adalah
suatu perusakan benda oleh api yang terjadi dengan tidak sengaja dan tidak kita
kehendaki. Contohnya konsleting listrik, gas meledak, kantor yang terbakar dan
api menjalar hebat. Kebakaran ini bisa terjadi dimana saja dengan beragam
sebabnya. Kebakaran juga dapat menyebabkan korban jiwa, harta, dan benda. Oleh
sebab itu, kebakaran ini wajib kita padamkan dan hentikan.
Selanjutnya si
bapak menjelaskan bahwa ada 3 elemen yang dapat menyebabkan kebakaran yaitu Oksigen, Bahan yang terbakar, dan Panas. Akan
tetapi kita bisa menghindari kebakaran ini dengan menghilangkan satu unsur di
dalamnya. Seperti, menghilangkan oksigen dengan cara menutup ruangan yang
tebakar agar udara tidak bisa masuk (dengan catatan di dalam ruangan tidak ada
korban) atau dengan cara menguraikan bahan-bahan yang mudah terbakar tersebut.
Adapun tips
menghadapi kebakaran adalah sebagai berikut:
- Teriak kebakaran, supaya orang-orang tahu kalau sedang terjadi kebakaran
- Ambil APAR (alat pemadam api ringan) terdekat, kalau tidak ada cari sumber air paling dekat
- Evakuasi atau selamatkan korban
- Jika masih memungkinkan, selamatkan barang-barang penting seperti dokumen dll
- Jangan panik supaya bisa tetap berpikir logis
- Jika jalan keluar harus melewati api, pakailah kain basah untuk menutupi badan
- Segera cari pertolongan
Sebenarnya
kebakaran dapat kita cegah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Berikut
diantaranya:
- Bersihkan kompor dan selang gas secara berkala
- Hindari penggunaan stop kontak bertingkat
- Jauhkan barang-barang yang mudah terbakar dari panas atau api
- Simpan bahan-bahan cair dengan baik (spirtus, bensin, minyak dll)
- Tidak bermain-main dengan api (lilin, petasan, lampu dll)
Setelah
menjelaskan penyebab dan tips menghadapi kebakaran selanjutnya si bapak pemandu
itu juga menjelaskan mengenai jenis-jenis APAR. Ada 4 jenisnya yaitu APAR Busa,
APAR Serbuk, APAR Air, dan APAR Karbondioksida (CO2). Penggunaan APAR ini juga
ternyata memiliki spesifikasi yang khusus. Contohnya kebakaran kelas A (kayu,
kertas, karet) cocok pakai APAR Air. Kebakaran kelas B (minyak, bensin,
spirtus) cocok pakai APAR CO2. Kebakaran kelas C (elektronik, listrik) pakai
APAR serbuk/tepung.
Selesai
menjelaskan segala sesuatunya tentang kebakaran, kami diajari cara menggunakan
APAR ini. Seru banget lho, semua guru dan staff mulai mempraktekkannya satu per
satu. Oh iya, begini ya caranya memakai APAR:
- Pasang kuda-kuda, supaya badan tidak mudah goyah
- Tarik Pin yang ada di APAR
- Ambil selangnya dan pegang ujung selangnya
- Semprotkan ke titik api
Ini beberapa
keseruan yang kami alami Jumat sore kemarin. Saya mencoba yang pertama bersama
Bu Mina (kepala sekolah paling kece badai).
Ibu Umi in action |
Ini saya, bu Mina ketutupan hahaha |
Tuh kan seru
banget simulasi pemadam kebakaran ini. Saya senang karena mendapatkan ilmu baru
dan yang jelas bisa sekalian praktek menggunakan APAR hehehe. Yuk, berhati-hati
dan menjaga agar tidak terjadi kebakaran! Kalau buka kita siapa lagi? Kalau
bukan sekarang, kapan lagi?
See u again :)
Salam,
@meifariwis
Seru banget ya simulasinya. Tapi, walaupun bisa, setelah ikut simulasi, semoga gak pernah ada kebakaran, ya. Takuuut...
BalasHapusIya mbak moga2 gak ada kebakaran. Ini hanya simulasi aja dan moga ga kejadian beneran takuuuut
HapusKeinget dulu kantoru uga ngundang petugas PMK utk ngajarin ttg pemadaman kebakaran.
BalasHapusEmang penting sih buat kita tahu ya TFS :)
Iya penting mbak, semua jajaran harus tau prosedurnya
HapusKok sekolahmu keren :( Dulu zaman aku sekolah kok nggak ada begini yah. Mentok cuman simulasi menanam padi. Bah.
BalasHapus