Assalamu'alaikum :)
Halo.... sebelum memulai postingan, saya Mei selaku pemilik blog www.meiwulandari.com akan mempersembahkan sebuah serial terbaru. Serial ini saya beri nama:
Jadi nantinya saya dan Vindy pemilik blog www.vindyputri.com akan berkolaborasi membuat tulisan tentang apa saja yang asik untuk diobrolin, tentang pendidikanlah, curhatlah, teknologilah, hot issue-lah, dan lain-lain. Pokoknya suka-suka kami, LOL! Eh, sudah tahu Vindy kan? Itu lho si gadis mungil nan cantik yang jago nulis dan ngecover dance ala-ala JKT 48? Kalau belum kenal mending cuss ke blognya.
#NgobrolAsik ini terinspirasi dari serial teman-teman blogger yang kece badai yaitu Windi, Grace, Annisa, dan Nahla. Bedanya kalau mereka adalah pasangan blogger mama-mama muda, sedangkan saya dan Vindy adalah pasangan MAMI MUDA VS GADIS BELIA. Hahaha :p
Oke..oke.. fokus!
"#NGOBROLASIK"
Jadi nantinya saya dan Vindy pemilik blog www.vindyputri.com akan berkolaborasi membuat tulisan tentang apa saja yang asik untuk diobrolin, tentang pendidikanlah, curhatlah, teknologilah, hot issue-lah, dan lain-lain. Pokoknya suka-suka kami, LOL! Eh, sudah tahu Vindy kan? Itu lho si gadis mungil nan cantik yang jago nulis dan ngecover dance ala-ala JKT 48? Kalau belum kenal mending cuss ke blognya.
#NgobrolAsik ini terinspirasi dari serial teman-teman blogger yang kece badai yaitu Windi, Grace, Annisa, dan Nahla. Bedanya kalau mereka adalah pasangan blogger mama-mama muda, sedangkan saya dan Vindy adalah pasangan MAMI MUDA VS GADIS BELIA. Hahaha :p
Oke..oke.. fokus!
Hari ini saya dan Vindy akan membahas masalah nikah muda. Iya nikah muda, itu tu yang lagi viral di medsos. Pasti tahu deh gosip-gosip tentang Larissa dan Alvin (anaknya Ust Arifin Ilham). Gara-gara mereka makanya disini saya juga akan mengulas beberapa hal terkait nikah muda menurut kacamata saya (((SAYA))).
Baca juga punya Vindy
Sumber: Intagram Alvin_411 |
Banyak sekali fenomena menikah muda yang ada di Indonesia saat ini, gak usah jauh-jauh deh, tentangga saya saja banyak kok yang nikah muda. Baru lulus SD mereka menikah, lulus SMP menikah, lulus SMA menikah juga. Banyak banget pokoknya! Mungkin ada beberapa faktor yang mendasari mereka menikah muda, maklumlah tempat tinggal saya masih perkampungan yang belum terlalu melek teknologi. Mereka masih mengikuti tradisi nenek moyang untuk tetap melakukan pernikahan di usia dini.
Menikah zaman dulu
Menikah zaman dulu memang beda dengan sekarang, kalau dulu orang-orang menikah muda karena ya memang kebiasaan mereka seperti itu. Menikah lalu punya anak, punya anaknya juga gak tanggung-tanggung, 1 keluarga bisa sampai memiliki 11 anak (ini benar lho). Nenek saya saja anaknya ada 9. Mereka makan seadanya, tapi tetap sehat (ya karena makannya umbi-umbian dan sayuran yang langsung dipetik dari kebun). Mereka gak ada tuh kata cerai dan selingkuh. Hiburan mereka juga cuma kumpul keluarga, boro-boro jalan ke mall, televisi aja belum ada saat itu. Untuk masalah pendidikan mereka tidak terlalu mempermasalahkan, ya bisa sekolah aja udah untung. Jadi zaman dulu itu menikah muda terlihat asyik banget.
Beda lagi dengan zaman sekarang. Ngomongin nikah muda berarti harus siap secara mental dan fisik. Menikah kan tidak hanya melulu soal hubungan intim suami istri, tapi kewajiban dan tanggungjawab mereka setelah menikah juga mesti dipikirkan.
Menikah zaman sekarang
Sekarang mari kita berpikir secara logis, memangnya mau setelah nikah kita gak makan? Hanya gara-gara alasan kan aku nikah muda supaya bisa jalan bareng. Jalan bareng emangnya gak pakai uang? hih! Menikah muda itu ada resiko setelahnya. Bayangin kalau tidak siap secara materi, apa iya mau makan nasi dan garam tiap hari, masa' istri tidak dinafkahi, masa' anak tidak disekolahan, masa' iya anak sakit dibiarkan, dan akan muncul masa' masa' dan masa' lagi? Itu kalau belum mampu secara materi ya, mending jangan dipaksakan deh nikah muda, kasihan nanti jadinya.
Pada dasarnya menikah muda adalah hak masing-masing. Jika dirasa siap monggo, toh yang akan menjalani lahir dan batin mereka sendiri. Tapi ya itu tadi, harus siap LAHIR, BATIN, DAN MATERI.
Tapi menurut peraturan pemerintah di Indonesia usia matang untuk menikah bagi laki-laki adalah 19 tahun, sedangkan untuk perempuan di usia 16 tahun. (Tapi sepertinya sudah tidak relevan hahaha). Jadi buat mereka-mereka yang menikah di usia muda, di bawah anjuran pemerintah saya ucapkan SELAMAT, kalian luar biasa sudah berani mengambil komitmen untuk menempuh rumah tangga bersama.
Perlu digarisbawahi bahwa pada dasarnya saya senang melihat pasangan muda yang sudah berkeluarga (dengan catatan mereka sudah matang lahir, batin, dan materi itu tadi). Senang ya melihat mereka masih muda dan bisa berkumpul dengan buah hati, ngemall bareng, selfie bareng, hangout bareng, semuanya bareng-bareng. Malah antara anak dan orang tua seperti sahabat saja, seru! Beda halnya bagi pasangan yang menikah muda tapi belum matang di mental dan ekonomi. Pasti ceritanya akan lain lagi.
Saya sendiri memiliki pengalaman menikah di usia 23 tahun dan suami waktu itu 25 tahun. Kalau menurut saya pribadi, umur segitu adalah umur yang masih muda atau bisa dikatakan nikah muda. Tapi menurut tetanggaku (orang-orang di kampung) menikah di usia 23 sudah termasuk dalam kategori Perawan Tua lho. Itulah bedanya generasi zaman dahulu dan sekarang, beda tradisi, dan tentunya beda pemikiran.
Saya dulu menikah dengan suami dengan kerja keras sendiri, bikin undangan sendiri, ngurus ini itu sendiri, dan semua tetek bengek mengenai pernikahan kami sendiri yang jalani. Di sini saya mengambil kesimpulan bahwa kami juga sudah siap menjalani rumah tangga. Jadi ukuran siap atau tidaknya menikah sebenarnya bukan berpatokan di usia.
Baca juga pengalaman pribadi saya:
Lamaran,
Prewedding,
Surat undangan,
Tes kesehatan,
Pernikahan
Pernikahan saya sudah sesuai dengan himbauan pemerintah, sudah dirasa mampu dan siap secara psikologis. Dan itu saya sadari benar adanya, tapi namanya rumah tangga pasti akan ada halangan dan rintangan menghadang. Jadi bayangin aja, di usia 25 saja kadang masih suka emosi apalagi yang masih unyu-unyu ya? Well, meski gak ada patokan sih umur sekian matang, umur segitu enggak. Tapi ada baiknya saya sharinglah ya, mending pikir baik-baik sebelum menikah, jangan menyesal pada akhirnya.
Menikah itu nanti ujung-ujungnya juga akan punya anak, gak mau kan masa depan anak kita suram hanya gara-gara kelabilan kita saat belum siap menikah. Karena apa? Menikah zaman dulu dan zaman sekarang beda sist! Sekarang apa-apa butuh duit, mau ke pipis aja sekarang bayar, kok mau macam-macam dengan pernikahan.
Saya memang percaya orang menikah pasti banyak rejekinya, tapi lebih baik menyiapkan diri itu lebih baik. Jika belum mampu, ada himbauannya kok untuk berpuasa.
Oleh karenanya semoga kejadian happening tentang menikah muda ini menyadarkan kepada kita semua tentang arti sebuah pernikahan. Tentang besarnya tanggungjawab yang harus diemban, dan tentang tujuan hidup yang sebenarnya.
Yang mau sharing tentang masalah ini yuk saling berbagi, ya kali ada gitu yang nikah muda tapi sukses lahir batin dan materi membangun rumah tangga bersama suami, kan kece badai tuh. Hihihi
***
Note: semua tulisan di atas adalah uneg-uneg saya pribadi, yang kurang berkenan tidak saya salahkan juga. Toh tiap orang punya persepsi sendiri dengan kejadian nikah muda tadi.
Salam,
@meifariwis
Tapi menurut peraturan pemerintah di Indonesia usia matang untuk menikah bagi laki-laki adalah 19 tahun, sedangkan untuk perempuan di usia 16 tahun. (Tapi sepertinya sudah tidak relevan hahaha). Jadi buat mereka-mereka yang menikah di usia muda, di bawah anjuran pemerintah saya ucapkan SELAMAT, kalian luar biasa sudah berani mengambil komitmen untuk menempuh rumah tangga bersama.
Perlu digarisbawahi bahwa pada dasarnya saya senang melihat pasangan muda yang sudah berkeluarga (dengan catatan mereka sudah matang lahir, batin, dan materi itu tadi). Senang ya melihat mereka masih muda dan bisa berkumpul dengan buah hati, ngemall bareng, selfie bareng, hangout bareng, semuanya bareng-bareng. Malah antara anak dan orang tua seperti sahabat saja, seru! Beda halnya bagi pasangan yang menikah muda tapi belum matang di mental dan ekonomi. Pasti ceritanya akan lain lagi.
Saya sendiri memiliki pengalaman menikah di usia 23 tahun dan suami waktu itu 25 tahun. Kalau menurut saya pribadi, umur segitu adalah umur yang masih muda atau bisa dikatakan nikah muda. Tapi menurut tetanggaku (orang-orang di kampung) menikah di usia 23 sudah termasuk dalam kategori Perawan Tua lho. Itulah bedanya generasi zaman dahulu dan sekarang, beda tradisi, dan tentunya beda pemikiran.
Saya dulu menikah dengan suami dengan kerja keras sendiri, bikin undangan sendiri, ngurus ini itu sendiri, dan semua tetek bengek mengenai pernikahan kami sendiri yang jalani. Di sini saya mengambil kesimpulan bahwa kami juga sudah siap menjalani rumah tangga. Jadi ukuran siap atau tidaknya menikah sebenarnya bukan berpatokan di usia.
Baca juga pengalaman pribadi saya:
Lamaran,
Prewedding,
Surat undangan,
Tes kesehatan,
Pernikahan
Pernikahan saya sudah sesuai dengan himbauan pemerintah, sudah dirasa mampu dan siap secara psikologis. Dan itu saya sadari benar adanya, tapi namanya rumah tangga pasti akan ada halangan dan rintangan menghadang. Jadi bayangin aja, di usia 25 saja kadang masih suka emosi apalagi yang masih unyu-unyu ya? Well, meski gak ada patokan sih umur sekian matang, umur segitu enggak. Tapi ada baiknya saya sharinglah ya, mending pikir baik-baik sebelum menikah, jangan menyesal pada akhirnya.
Menikah itu nanti ujung-ujungnya juga akan punya anak, gak mau kan masa depan anak kita suram hanya gara-gara kelabilan kita saat belum siap menikah. Karena apa? Menikah zaman dulu dan zaman sekarang beda sist! Sekarang apa-apa butuh duit, mau ke pipis aja sekarang bayar, kok mau macam-macam dengan pernikahan.
Saya memang percaya orang menikah pasti banyak rejekinya, tapi lebih baik menyiapkan diri itu lebih baik. Jika belum mampu, ada himbauannya kok untuk berpuasa.
Oleh karenanya semoga kejadian happening tentang menikah muda ini menyadarkan kepada kita semua tentang arti sebuah pernikahan. Tentang besarnya tanggungjawab yang harus diemban, dan tentang tujuan hidup yang sebenarnya.
Yang mau sharing tentang masalah ini yuk saling berbagi, ya kali ada gitu yang nikah muda tapi sukses lahir batin dan materi membangun rumah tangga bersama suami, kan kece badai tuh. Hihihi
***
Note: semua tulisan di atas adalah uneg-uneg saya pribadi, yang kurang berkenan tidak saya salahkan juga. Toh tiap orang punya persepsi sendiri dengan kejadian nikah muda tadi.
Salam,
@meifariwis
Aku yang belum nikah, juga udah mupeng sih lihat yang seumuran sudah happy-happy berdua. >.<
BalasHapusIya, nikah muda beda-beda hasilnya
Hapusyap bener banget mba, saya juga seneng dan pengen mlah nikah muda, tapi ya gitu udah arus matang lahir, batin dan juga materinya tapi sayang belum keturutan :))
BalasHapusMudah2an segera keturutan ya mbak amin
Hapusnikah muda, salah satu keinginanku sih, tapi ya sekarang baru juga maba, kejauhan mikirin nikah. Mau nyiapin bekal dulu buat masa depan, nuntut ilmu yang benar, belajar memasuki dunia kerja, bahagiain orang tua yang utama, apalagi bisa memberangkatkan beliau naik haji. Ngasih ongkos sekolah buat kedua adikku. Pokoknya banyak deh impian yang harus dicapai sebelum nikah, hihihi.
BalasHapusUsiaku saat ini boleh dibilang masih muda. Tapi, aku juga belum memikirkan nikah. Kayaknya belum siap aja, secara mental, materi dll. Selain itu juga karena calonnya emang belum ada. Hehe.
BalasHapusJaman dulu nikah usia 13, 14, 15 biasa aja, skrng nikah usia 17 thn mesti sidang dulu heheh
BalasHapusYg penting siap mental, lahir, batin dan keluarga setuju :D
emang sih , kalo zaman dulu orang nikah punya anak enggak tanggung tanggung.Tapi kalo sekarang udah ada program "keluarga berencana".Jadi cuma 2 anak aja yang diperbolehkan.Tapi masih banyak kok yg punya anak lebih dari dua ?
BalasHapusKalo soal nikah muda , gue belum siapp..disamping belum mau dan belum siap , itu juga masih ngeganggu gue untuk berkarya. Pacaran aja gue juga belum pernah.
Apa cuman gue yang bingung kenapa mereka berani nikah muda?
BalasHapusYa, soal salah atau benarnya. Biarlah Tuhan yang menilai. Kita mah, ngejalani aja. Yang jelas, logika yang sering banget gue pake gak mau nikah muda karena alasan "Mau dikasi makan apa anak orang?"
Iya, itu alasan paling aneh. Kan bisa kerja, usaha, atau cara lain. Tapi, semuanyanya butuh proses. Yang jelas, nikah itu bukan soal bahagia bisa berdua. Tapi, nikah itu soal gimana ngejalani hidup di masa depan.
Nikah itu gak gratis. Jadi, jangan sembarangan bersikap. Menikahlah, jika kamu mampu menafkahi mereka (keluargamu nanti).
Gitu, sih.
Kalau ngomongin soal nikah mudah, gue sih setuju-setuju aja, asalkan keduanya (calon suami dan calon istri) siap lahir dan bathin dalam menjalin hubungan rumah tangga. apalagi buat yang cowok, kalau sudah siap dan sudah memiliki penghasilan maka segeralah untuk menikah. dari pada pacaran yang mendekatkan diri ke perbuatan zina, lebih baik nikah muda aja kan? hihihi
BalasHapusDan pada akhirnya ketika keinginan untuk menikah muda itu jika sudah dipertemukan dengan jodohnya oleh Allah, salut untuk para pasangan yang menikah usia muda di zaman sekarang karena mereka sudah bisa pacaran dengan halal :)
BalasHapusAku ngakak pas baca umur 23 dianggap perawan tua dikampung. Bener mbak mei, bahkan menurutku g dikampung doang mbak, masyarakat jawa kebanyakan masih mikir gitu baik yg tinggal di desa atau kota. Aku jadi inget habia diceramahin sama ibu2 yg 1 kantor sama aku, diceramahin harus cepetan nikah (inti ceramah)
BalasHapusKalau aku pribadi, seneng aja liat mereka yg nikah muda, tapi dengan catatan, seperti kata mbak mei juga, siap lahir, batin, dan materi. Ada contoh, temen SMAku menikah muda bukan karena kesiapan tadi, dan berakhir dengan perceraian. Ini membuktikan kalau yg nikah muda tanpa persiapan yg matang g akan membuahkan hasil sebagai keluarga sakinah, mawadah, warohmah.
Wah, nikah muda sekarang jadi viral yaah, kalo saya mah dulu sempat mikir pengen nikah muda, tapi pas sy udah dapet pekerjaan yang stabil, keinginan buat nikah kok makin menjauh yaa (o.o)
BalasHapusNice share..
aku dah mau 30, blm nikah nih huahaha. tmn2 udah pada punya anak.
BalasHapusemang beda banget dulu dengan skarang, saya selalu percaya kalau apapun yang kita inginkan dan selalu berusaha pasti akan terkabul meskipun tidak tahu kapan. karena Hanya tuhan yang tahu kapan waktunya dan terbaik untuk kita. yang penting selalu berdo'a
BalasHapusemang beda zaman ya kak sekarang malah banyak yang menikahnya lama
BalasHapusUmur 20 mah udah dianggap perawan tua kalau di kampung :p. Beda zaman, beda budaya, beda tantangan. Yang pasti ya, selama baik, dah pada siap merit, kita dukung. :)
BalasHapusAku nikah umur 22. Berarti termasuk perawan tua juga ya kalo di kampung :v hihi padahal di kota sini segitu masih ada aja yang heran udah nikah :v Tapi emang beda-beda sih ya setiap daerah hehe. Oia kita sama Mbak Mei, waktu nikah suami umur 25 :D
BalasHapusPembahasan soal nikah muda bisa jadi se viral ini ya. Kalo gue sendiri sih ngeliatnya wajar. Kenapa? Sekarang kalo di bandingin di bidang lain juga begitu. Ada yg baru umur belasan tahun udah sarjana, udah s2 bahkan s3, nah. Pola pikir ini juga yg dipake dalam kasus nikah muda. Orng lain aja bisa lulus sekolah tanpa tua dulu, kenapa hal ini gak bisa dipake dalam urusan nikah.
BalasHapusTapi kalo buat gue pribadi mending jgn lah, bener kalo banyak yg bilang menikab itu bukan cuman soal jalan dan makan. Matang2 lah dulu baru nikah eheheh. Asik ya bahas ginian