Assalamu'alaikum :)
Masa kecil adalah masa yang paling membahagiakan dan tak akan pernah aku lupakan. Beban hidup rasanya tak pernah ada, pagi sekolah, siang bermain, sore mengaji, malam belajar, kemudian tidur, begitu seterusnya. Santai, tanpa masalah, tanpa harus mikir besok makan apa ya? nanti bajuku kotor siapa yang nyuci ya? nanti kalau ada yang jahat padaku, aku laporan ke ayah ya, awas!!! hahaha.
Namanya juga anak kecil, yang terlintas di kepala hanyalah main, main lagi, dan main terus. Kalau orang tanya apa kelebihanku waktu itu, pasti aku jawab "maiiiiiiiiiiin". Aku suka sekali bermain, coba deh tanya ke aku mainan apa yang bisa aku lakukan. Gobak sodor? jago. Lompat tali? lihai. Petak umpet? kecil. Monopoli? gampang. Benthik? iiih mudah banget. Main congklak, egrang, bongkar pasang? semua bisa dong. Kenapa bisa semuanya sih Mei? Ya karena aku jago, masa' gak jago, hahaha.
Hampir setiap pulang sekolah aku dan teman-teman bermain bersama. Salah
satu mainan yang sering kami mainkan adalah engklek. Jika diingat-ingat
lagi, main engklek adalah hal seru yang sudah hampir belasan tahun tidak
aku lakukan. Dimulai dari membuat garis kotak-kotak di tanah, lalu
membentuk sebuah gunung dan melempar gacuk (jagoan) permainan itu
dimulai. Aku suka sekali dengan permainan engklek ini karena selain
murah, engklek bisa dimainkan oleh siapa saja baik laki-laki ataupun
perempuan.
Ilustrasi pribadi |
"Ayo Mei saiki giliranmu"
*Ayo Mei sekarang giliran kamu
"Wah, sik to aku lagi mikir gacukku meh tak uncalke ngendi"
*Wah, sebentar aku lagi memikirkan jagoanku mau aku lempar kemana
"Nah ngono lho, muga-muga kowe gek mati ben gantian aku sing main, hahaha"
*Nah gitu dong, mudah-mudahan kamu cepat mati biar gantian aku yang main, hahaha
Teman-teman bahkan sering memberikan godaan supaya permainan engklek yang sedang aku lakukan segera berakhir. Engklek ini adalah permainan yang tidak hanya mengandalkan fisik, tapi juga pikiran supaya bisa mengalahkan lawan. Herannya meskipun dulu aku dan teman-teman saling mengejek, gak pernah tuh sakit hati terus lapor ke orang tua. Semua berjalan mengalir, kalau sedang main ya main, menang berarti dianggap jagoan, tapi kalau kalah tidak dianggap pecundang. Pokoknya happy terus :)
Sebagai mainan favorit, sebelum bermain engklek biasanya kami mengasah dulu gacuk (jagoan tempur yang dipakai untuk melempar). Kalau sudah diasah lalu gacuk tersebut kami tiup dengan berbagai jenis mantra supaya gacuk lemparan kami tepat sasaran. Kami percaya bahwa ada kekuatan magic dari jampi-jampi yang kami tiupkan ke gacuk tersebut. Kalian dulu gitu gak sih? atau hanya komunitas di kampungku saja kalau gacuk engklek wajib didoain biar menang? LOL.
Eh, jangan-jangan kalian sudah lupa ya cara main engklek? Duh, sini-sini aku jelasin biar nanti bisa dicoba di rumah sama anak-anak ya :)
- Engklek ini biasanya dimainkan oleh lebih dari 1 anak. Ya kalau cuma 1 anak ngapain main engklek? ya gak? hihihi.
- Anak pertama yang mendapat giliran akan melompat menggunakan salah satu kakinya disetiap gambar petak yang telah dibuat.
- Sebelum melompat, si gacuk di lempar dulu lho ya, jangan sampai petakan yang ada gacuknya kamu injak. Pemain yang lain juga tidak boleh menginjak petakan yang ada gacuknya. Ini sudah aturannya, jangan dilanggar!
- Anak yang sudah menyelesaikan permainan boleh membuat "tanda bintang atau gambar lain" di dalam petakan, yang artinya bahwa tanda itu adalah milik si anak tersebut, anak yang lain tidak berhak untuk menginjaknya.
- Setelah selesai semuanya maka akan ketahuan siapa anak yang paling banyak membuat tanda bintang, anak itulah nanti yang akan menang. Ribet ya? Gak kok, kalau sudah dipraktekkan bakalan seru banget.
Ternyata eh ternyata bermain engklek ini banyak sekali manfaatnya lho, dulu sih aku mikirnya engklek cuma mainan hiburan semata, tapi itu salah. Setelah diperhatikan ternyata ada beberapa hal yang telah kita lakukan saat bermain engklek, yaitu:
- Melatih keseimbangan
Main engklek itu hanya menggunakan satu kaki, kalau jatuh berarti mati (kalah). Dari sinilah kita diajarkan untuk menjaga keseimbangan tubuh dan tetap konsentrasi.
- Melatih kesabaran
Kita diajarkan untuk bersabar dengan cara tetap menunggu giliran main setelah teman yang lain menyelesaikan permainannya.
- Melatih berhitung
Di sini kita diajari untuk menghitung setiap langkah yang kita lewati saat melompati petakan di dalam permainan engklek.
- Melatih konsentrasi
Artinya, saat melempar gacuk kita harus konsentrasi lebih supaya gacuk tetap masuk ke dalam petakan.
- Menyehatkan badan
Dengan bermain engklek banyak tenaga yang kita keluarkan, energi tersebut sama juga dengan saat kita olahraga, artinya main engklek itu sehat :).
Nah bagaimana dengan permainan favorit kalian teman? Yuk akh kita lestarikan lagi permainan tradisional ini!
"Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa"
Salam,
@meifariwis
Wah ini permainan yang pernah saya mainkan bersama teman teman saya dulu. Kalau nda salah masih usia SD gitu deh. Hiehihiee. Wah ini baru tau namanya ya. Saya taunya dulu congklak, sama galasin aja soalnya. Hiheiheie. Makasih sudah memberikan kenangan indah masa kanak kanak dulu
BalasHapusMakasih om atas kunjungannya
Hapussetiap pulang sekolah saya juga dulu main engklek mak
BalasHapusSaya juga mb hehehe
HapusWah ini mainan ketika saya masih duduk di bangku SD bersama teman-teman satu komplek waktu itu.
BalasHapusBenar sekali kalau permainan ini melatih keseimbangan karena secara lompat satu kaki, kesabaran (menunggu giliran dan kalau gagal dalam satu giliran), juga konsentrasi (terhadap kotaknya dan pijakan yang akan dilompati).
Jadi mau main ini lagi. Tapi sama siapa ya hehe.
Semoga beruntung mbak GA nya :)
Ayo main lagi, ajak teman2 karena banyak sekali manfaatnya.
HapusGAnya ga menang, tapi gakpapa hehehe
Saya juga suka mainan ini dulu. :D Sekarang udah gak zamannya lagi.
BalasHapusIya sekarang zaman gadget ya mb hihih
Hapusjadi mau ngajarin anak-anak main engkelk juga, ak nyebutnya Demprak Mei. Terima kasih ya sudah ikutan
BalasHapusSama2 mb Lid
HapusKalau di tempat saya namanya Sondah kak Mei hahaha
BalasHapusEmang seru nih permainan yang satu ini. Tapi sekarang udah jarang keliatan ada anak-anak yang main ini -_-
Anak-anak zaman sekarang kebanyakan mainnya di gadget, hanya modal jempol dan telunjuk doang -_-
Nice post :D
Iya, kan beda zaman beda permainan hehehe
Hapusmakasih kunjungannya ya
Kalo aku dulu nyebutnya taplaaak :D
BalasHapusini permainan legenda hahaha :")
BalasHapusentah sudah berapa tahun semenjak memainkan permainan ini. enggak cowo, cewe, tua, muda. dulu di kampung pada hobi main ini lhooooo. semuanya berubah setelah gadget dan kroni kroninya menyerang :"
jadi inget masa lalu
BalasHapus