Assalamu'alaikum :)
Alhamdulillah sudah masuk bulan Oktober, bulan yang penuh istimewa karena sebentar lagi akan datang hari anniversary pernikahan saya dan suami, cihuyyyy. Tapi ini bukan soal perayaan yang mewah atau megah, bukan. Kali ini saya akan berbagi cerita mengenai perjuangan (halah) seorang mama muda demi anak terkasihnya. Eheemm.
Sudah tahu dong ya istilah breast pump? Itu lho pompa asi, dimana sang mama memerah asinya menggunakan tangan atau alat pemompa terus hasil perahannya dinamakan ASIP (Air Susu Ibu Perah). Ya pasti sudah banyak yang tahu dan banyak pula mama-mama yang lebih berpengalaman dibandingkan saya ini. Jadi, sekarang ini saya sedang menjalani hari-hari sebagai mama perah, hihihi.
Awal mula menyusui:
Inget banget waktu melahirkan dulu, ibu bidan dan dokter yang menanganiku langsung menyarankan untuk segera menyusui sedini mungkin. Padahal waktu itu keadaanku sangatlah payah karena melelahkan pasca melahirkan. Bahkan sempat berpikir untuk memberikan susu formula saja untuk si baby (ibu macam apa saya ini, heuuuu). Ibu bidan serta para perawat pun mulai mengajariku cara menyusui yang benar, aduh mak sakitnya minta ampun saat pertama kali nenen ini ditarik ulur sama bu bidan. Alasannya sih supaya ASInya keluar dengan lancar. Yoweslah manut saja. Seminggu kemudian akhirnya sudah terbiasa menyusui sendiri. Tapiiiiii....entah kenapa si puting malah lecet-lecet saat dinenen sama dedek bayi. Woalaaaaah ternyata menyusui tak semulus yang ada dibayangan selama ini.
Seiring berjalannya waktu menyusui terasa sangat menyenangkan, alhamdulillah ASI juga keluar dengan derasnya. Saat payudara sebelah kanan disusu si adek, payudara sebelah kiri mengucur deras sekali. Sampai-sampai disumpel dengan kain, tapi lama kelamaan kain atau handuk kecil pun ikutan basah karena ASInya merembas, aduh. Untung sekarang ada yang namanya breastpad.
Kenapa harus memompa ASI?
Kalau ditanya apa tidak takut badan melar dan payudara kendor saat menyusui, saya akan menolak dan menjawab tidak dengan keras. Meskipun bentuk tubuh yang sekarang aduhai "aduhai gemuk maksudnya, hahaha" saya tetap kekeh. Ada satu hal yang lebih penting lagi yaitu perasaan "happy". Biar badan gemuk tapi kalau hati senang, stres akan hilang. Saya adalah tipe orang yang sangat setuju dengan istilah "saat perasaan senang maka asi akan keluar banyak". Iyaaaaa itu bener banget, kalau lagi seneng ASI ini bisa melimpah ruah lho. Tapi kalau sedang bad mood ya kadang ASI seret, tapi alhamdulillah selama ini lancar jaya.
Berhubung masa cuti sudah habis dan saya harus kembali bekerja, maka memompa ASI adalah pilihan yang paling tepat. Saya dan suami berkomitmen untuk memberikan ASI eksklusif untuk dedek bayi. Ya mesti harus memerah tiap hari tapi saya siap jadi mama perah. Sibuk bekerja? Jadi pejuang ASIP? Kenapa tidak?
Awalnya saya menggunakan pompa manual yang harus mengerahkan segala tenaga untuk memerah ASI menggunakan tangan, tapi lama kelamaan kok tangan saya jadi kram plus capek tiada tara. Langsung deh curhat ke suami tentang masalah ini, Sebenarnya manja atau apa sih ya saya ini, hahaha. Gakpapalah, kan demi dedek bayi pasti suami bakalan mengerti. Pucuk dicinta ulam pun tiba, suami tiba-tiba membelikan pompa elektrik via online shop untuk saya. *girang bukan kepalang*
Sekarang tak perlu lagi capek-capek memompa ASI, tinggal duduk manis ASI akan disedot oleh pompa elektrik dengan sendirinya. Meski saya bekerja sebisa mungkin untuk meluangkan waktu untuk memompa. Kalau tahun lalu jadwal mengajar saya agak longgar, tahun ini padet banget hiks. Jadinya hanya bisa memompa ASI setelah selesai mengajar. Huuuu syediiiiiih penginnya sih disela-sela jam mengajar bisa memerah ASI, tapi apa daya :(
Pompa ASI Elektrik:
Okelah...tak apa, lanjut ke cerita mengenai pompa ASI. Adalah Micko Elektric Breast Pump alat yang saya gunakan untuk memompa ASI sehari-hari. Pompa ASI ini dibuat dengan teknologi isapan bayi, tidak menyakiti payudara, nyaman digunakan, serta sangat efisien.
Alat ini dilengkapi dengan adaptor (charger) dan batrei juga. Jadi saat bepergian kita masih bisa memompa ASI menggunakan batrei. Ada juga tombol pengatur kecepatan hisapan. Mama tak perlu khawatir akan sakit saat memompa karena kita bisa mengatur sendiri kecepatan yang diinginkan. Jika ingin membelinya bisa via online atau datang langsung ke tempat perlengkapan bayi.
Tips supaya lancar memberikan ASI eksklusif untuk bayi:
Saya rasa sudah banyak yang tahu mengenai manfaat ASI untuk bayi. Selain untuk daya tahan tubuh bayi, ASI juga mampu mendekatkan hati dan perasaan ibu kepada anaknya. Tapi kalau saya sih mikirnya selain makanan terbaik untuk dedek Kenzo memanglah ASI, ada faktor lain yaitu "hemat". Wajar dong sebagai ibu rumah tangga akan berpikiran sama dengan saya, selama ASI lancar kenapa mesti memberi sufor? Tapi saya tidak mendjudge para mama yang memberikan sufor buat anaknya, tidak sama sekali. Saya paham betul bahwa setiap mama memiliki prioritas, rekam medis, dan any reason yang berbeda-beda.
Lalu, bagaimana caranya memberikan ASI eksklusif? Menurut pengalaman saya, ada banyak faktor yang bisa kita lakukan untuk tetap memberi ASI pada si anak:
1. Dukungan orang terdekat.
Terlebih adalah suami. Saya adalah orang yang kadang malas kadang rajin, jadi suamilah sebagai penyemangat. Jika sedang tidak ada yang menegur atau mengingatkan terkadang saya jadi malas untuk memompa. Untung suami siaga hehehe. Selain itu, dukungan keluarga dan rekan kerja sangatlah membantu. Kalau dalam situasi kerja nyaman otomatis produksi ASI juga akan menjadi lebih baik.
2. Bulatkan niat!
"Kasih aja sufor, apa gak kasihan dedeknya kalau ditinggal kerja? Nanti kalau lapar gimana? Apa ASI kamu cukup?"
Begitulah slentingan yang sering saya dengar dari orang-orang sekitar. Mereka menyarankan supaya saya memberikan sufor untuk tambahan makanan dedek bayi. Yah karena sering mendengarnya, lama-lama bosan juga, lama-lama kebal saja. Terserah orang lain berkata apa, selama ASI masih lancar insyaallah niat saya sudah bulat untuk tetap memberikan ASI.
3. Pilih alat pompa ASI yang tepat.
Sebenarnya ini tergantung kesukaan para mama. Kalau suka memerah dengan tangan ya oke, mau pakai alat ya monggo. Kalau sayang cenderung pilih pompa elektrik biar tangan gak pegel-pegel.
4. Percaya diri dan menyusui sepenuh hati.
Maksud percaya diri disini adalah tanamkan pada diri mama jika setiap wanita pasti dikodratkan untuk bisa menyusui. Dulu saya juga hampir putus asa tapi alhamdulillah berkat rasa yakin dan percaya diri sampai sekarang asi masih keluar.
5. Makan teratur dan positif thinking.
Gimana asi mau keluar kalau suplai makanan untuk tubuh kita saja tidak ada. Selain itu berpikirlah positif, pikiran yang positif menimbulkan perasaan senang, kalau udah senang asi akan datang.
Demikian beberapa tips supaya produksi ASI lancar. Semuanya murni opini saya berdasarkan pengalaman pribadi. Ayo para mama yang sedang dalam menyusui, jangan gentar untuk tetap memberi ASI esklusif. Hidup mama perah, pejuang asi perah.
Salam,
@meifariwis
Sebenarnya ini tergantung kesukaan para mama. Kalau suka memerah dengan tangan ya oke, mau pakai alat ya monggo. Kalau sayang cenderung pilih pompa elektrik biar tangan gak pegel-pegel.
4. Percaya diri dan menyusui sepenuh hati.
Maksud percaya diri disini adalah tanamkan pada diri mama jika setiap wanita pasti dikodratkan untuk bisa menyusui. Dulu saya juga hampir putus asa tapi alhamdulillah berkat rasa yakin dan percaya diri sampai sekarang asi masih keluar.
5. Makan teratur dan positif thinking.
Gimana asi mau keluar kalau suplai makanan untuk tubuh kita saja tidak ada. Selain itu berpikirlah positif, pikiran yang positif menimbulkan perasaan senang, kalau udah senang asi akan datang.
Demikian beberapa tips supaya produksi ASI lancar. Semuanya murni opini saya berdasarkan pengalaman pribadi. Ayo para mama yang sedang dalam menyusui, jangan gentar untuk tetap memberi ASI esklusif. Hidup mama perah, pejuang asi perah.
Salam,
@meifariwis
Saya keasikan sendiri baca ini sampai saya mikir mau beli itu juga buat istri. But, saya baru sadar kalau belum nikah, punya pacar juga gak *nangis*
BalasHapusJujur ini manfaat banget, saya seneng baca yang ginian walau belum berkeluarga tapi ini sangat membantu dlm perencanaan masa depan, kali aja si isteri masa depan saya ngalamin hal yang sama.
Ngasih ASI buat di bayi ternyata ada halangannya juga :v
Jangan lupa nanti klo udah pny istri dan anak, istrinya dibeliin pompa ya suapa kalau ditinggal kerja / pergi si anak tetap bisa minum asi hehehee
HapusIya ada halangannya tp slama perasaan happy insyaallah lancar kok.
Semangat cari pacar, eh
Semoga lancar terus ya kegiatan memerahnya Mei :D. Jadi inget masa2 menyusui sebelumnya, ada suka dukanya tapi memang banyakah happynya kok.. semangat!
BalasHapusMakasih mb Zata... Emg klo happy bawaannya pengin makan mulu ya mbak? Hahaha
HapusSemangat
tos,, salam kenal mak,, saya juga pejuang ASI nih,, masih jadi mama perah untuk anak ke-2 saya.. semoga kita diberikan keumdahan dan anak2 sehat ya mom ,, ^_^
BalasHapusdukungan orang sekitar juga perlu ya, biar ibu merasa happy nggak stress ^_^
BalasHapusPostingan ni kayaknya cocok untuk tetangga gue yang baru melahirkan kemarin, hehehe.
BalasHapusYa... cuma itu aja yang mau gue sampaikan. :)
Wuiihh.. Udah canggih ya skrg mah ada alat buat mompa asi gtu.. Dulu mah aku prnah liat tmen mamaku ada jg yg mompa asi buat di masukin ke dot jg, tp dulu manual, gak ada alat2 gituan. Iyalah, wktu itu aku jg msh TK kyaknya. wkwk.
BalasHapusEmg lebih bagus ASI drpda sufor sih, semangat kak Meii menyusuinya yaa! :D Buat kepentingan dedek kenzo jg.. Hihi.
niat yang kuat & dukungan orang terdekat penting banget itu. Semangat ya kasih ASInya sampai 2 tahun
BalasHapusHolllaa mbak mei, semangat meng-asi ya.
BalasHapusAku Dulu pake bp manual medela, mampunya beli itu doang. Elektrik mihil mak.
Trus nyewa bp elektrik yg unt 2 pd sekaligus, tapi ya gitu, gegara stress sendiri, jd ya segitu2 aja mak.
Aku sih suka yg manual mak, ga susah dibawah kemana2, tapi emang agak cape tangan kita. Huahaha.
Semangatttt
Tapi kaya'a lebih bagusan menyusui secara langsung deh mba daripada harus di pompa gitu
BalasHapussetuju banget, kalau ibu senang otomatis produksi ASI juga lancar, maka senangkanlah ibu menyusui...yes
BalasHapusjadi dedek bayinya engga menghisap langsung ke ibunya dongya ? semacam kaya susu formula cuma dalemnya asi ? :D
BalasHapusJangan stress.. ibunya harus senang supaya asi lancar dan banyak ^^
BalasHapusdulu saya pakai pompa perah manual mbak, pegel sih emang, tapi lebih enak pakai tangan ya, cuman kadang suka tidak merasa kurang hyginies
BalasHapuspas menyusui sang ibu memang suasan hatinya memang harus selalu senang jangan sampai stress karena bisa mempengaruhi produksi ASI
BalasHapusWaah.. baru tahu ada pompa ASI elektrik.
BalasHapusterima kasih sudah sharing yaaa ~_*
ini mah cocok buat ibu ibu menyusui hehe ada juga ternyata pompa buat asi hehe kirain cuman yang manual aja
BalasHapus