Assalamu'alaikum
Cemburu, iri hati, tidak bersyukur, rasa ingin menguasai dan selalu ingin jadi bagian yang paling menonjol adalah sebagian sifat buruk yang aku miliki. Mungkin masih banyak lagi sikap-sikap jelek yang ada dalam diri ini. Sebut saja dia Bunga, salah satu nama temanku yang tak pernah aku anggap sebagai teman. Dia adalah siswa terbaik di sekolahku, setiap ada lomba pasti dia yang mewakili nama sekolah. Dia selalu menjadi juara kelas dan tentunya menjadi murid kesayangan para guru. Bagiku, dia tidak cantik, tapi teman-teman mengatakan dia sangat manis dan menawan.
Cemburu, iri hati, tidak bersyukur, rasa ingin menguasai dan selalu ingin jadi bagian yang paling menonjol adalah sebagian sifat buruk yang aku miliki. Mungkin masih banyak lagi sikap-sikap jelek yang ada dalam diri ini. Sebut saja dia Bunga, salah satu nama temanku yang tak pernah aku anggap sebagai teman. Dia adalah siswa terbaik di sekolahku, setiap ada lomba pasti dia yang mewakili nama sekolah. Dia selalu menjadi juara kelas dan tentunya menjadi murid kesayangan para guru. Bagiku, dia tidak cantik, tapi teman-teman mengatakan dia sangat manis dan menawan.
Aku tidak suka dengan Bunga, setiap tindakan dia selalu saja aku anggap salah. Tapi herannya dia punya banyak teman sedangkan aku tidak. Padahal kalau dilihat dari segi materi aku lebih daripada dia, dilihat dari segi wajah, masih tetap cantikan aku kemana-mana, itu pikirku. Bunga selalu menghantui dan akan selalu menjadi mimpi yang buruk buatku. Dia adalah musuh dan pesaing yang harus segera aku lenyapkan. Aku mulai mengompori teman-temanku, aku menghasut mereka satu per satu untuk menjauhi Bunga. Pernah sewaktu jam istirahat aku merusak mainan miliknya sampai dia menangis dan mengadukannya pada kepala sekolah. Alhasil, aku pun kena skor.
Tak henti sampai disitu saja, aku berhasil membentuk sebuah gank. Gank yang aku banggakan dan ku jadikan sarana untuk melakukan pembullyingan yang lebih kejam kepada Bunga. Setiap pulang sekolah aku selalu mengajak dia berantem, dia hanya bisa menangis dan aku pastinya tertawa puas melihat dia pasrah. Sampai menginjak bangku SMA, kami berdua dipertemukan lagi dalam satu sekolah setelah selama tiga tahun kami tak pernah bertemu. Karena Bunga pidah sekolah ke Semarang. Selama di SMA aku tak pernah bertegur sapa, aku merasa malas atau lebih tepatnya aku malu pada dirinya, mengingat kelakuanku dulu sewaktu SD padanya.
Kini, setelah cukup dewasa aku mulai menyadari bahwa tindakanku ini sangat salah. Tak seharusnya aku melakukan bullying pada temanku sendiri. Aku sangat menyesal akan hal itu, kenapa dulu yang aku masih kecil saja sudah berani melakukan hal-hal buruk seperti itu. Oke, aku iri padanya, iri karena dia selalu juara kelas sedangkan aku selalu mendapat juara di bawahnya. Seharusnya aku tak boleh seperti itu dan semestinya hal seperti itu aku jadikan motivasi untuk terus berprestasi bersama dengan Bunga, bukan malah melakukan tindakan yang nakal terhadapnya.
Friends, sebelum kamu terlambat sepertiku, jangan pernah kalian melakukan yang namanya tindakan "BULLYING", baik itu di sekolah, di lingkungan rumah, atau dimana pun kamu berada, hindari bullying. Hal itu tak akan membawa manfaat sama sekali, yang ada kamu akan dijauhi teman-temanmu. Kamu akan menyesal seumur hidup, prestasimu akan menurun dan pastinya hanya akan menambah dosa kita saja. Mulailah harimu dengan tindakan positif. Sadari bahwa dirimu itu berharga dan punya segalanya. Kau tak cukup berbeda dengan teman-temanmu. Kita semua sama, semua orang pasti sayang terhadap diri kita. So, mulai sekarang "STOP! LET'S SAY NO TO BULLYING", jangan kau gunakan masa hidupmu hanya untuk menyakiti orang lain.
Lantas bagaimana dengan ceritaku sekarang dengan Bunga?. Aku mulai menjalin persahabatan dengan dia, walau hanya melalui sosial media karena kami sudah terpisah jarak dan waktu. Aku meminta maaf padanya karena dulu aku pernah berbuat jahat padanya. Kini kami berteman kembali seperti biasa dan bahkan sering bertukar kabar dan pengalaman. Untuk itu, sebelum melakukan tindakan bullying, lakukan intropeksi pada diri sendiri masing-masing, akan ada masa depan yang indah yang akan kita raih tanpa tidakan bullying.
Aku dulu kayak si Bunga ini nih. Sering banget di-bully, gara-gara banyak yang sirik. Cuma bedanya aku dulu nggak banyak temen. Mereka pada nggak mau temenan. Soalnya kadang kalo berantem gitu aku yang mulai duluan, tapi ujung-ujungnya aku nangis dan aku yang dibelain guru. Hahaha.
BalasHapusGood luck ya buat GA-nya, Kak.
Ini kisnyat kah? kisah nyata maksudnya...
BalasHapusTapi keren lho kalian bisa berteman kembali, satunya sadar salah satunya bisa memaafkan.
ati2 jangan suka mbully orang.. Klo sudah dapet karma ntar mewek2 deh
BalasHapussalam kenal juga, maaf ya baru bisa mampir kesini
BalasHapussaya setuju!
BalasHapusSTOP! LET'S SAY NO TO BULLYING
setuju. Jgn ada bully, deh!
BalasHapusNo!
BalasHapusMohon maaf lahir bathin :)
Selamat lebaran bagi yang merayakan, selamat liburan bagi yang tidak :D
Hari yang fitri kini telah datang, iri, dengki dan amarahpun kini telah pergi. Selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakannya. Bagi yang tidak, selamat berlibur. Mohon maaf lahir dan bathin.
BalasHapussalah satu cara untuk mengurangi bullying dengan cara memperbanyak teman, karena pelaku bullying biasanya mengincar orang lemah dan kesepian.
BalasHapusbisa merasakan jadi Bunga :))
BalasHapuskarena aku pernah mengalami kejadian seperti dia hehe...
tapi bedanya aku ga pernah ketemu lg ma org yg jahat ke aku, dan orgnya juga ga pernah minta maaf :D
beda dgn mei yg menyadari :) apalagi sampai nulis di blog utk ngakui kesalahan yg dlu pernah dilakukan..wow ini baru pemberani.
kalo suatu saat ketemu ma org itu aku mau biasa aja n pilih jaga jarak dgn org tsb, mei :D