15 Pesan Untuk Para Guru. Akhir-akhir ini saya jadi punya banyak ide untuk blog ini, spesial yang berlabel “school”. Nggak tahu kenapa padahal biasanya buntu sekali. Paling-paling bahas masalah kegiatan di sekolah seperti CNY, Field trip, UN day, atau yang terbaru kemarin ada cerita jalan-jalan ke Bandung. That’s all.
Baca juga: Postingan berlabel school lainnya
Nah, mumpung lagi semangat, saya mau menuliskan 15 pesan untuk guru-guru baik SD, SMP, maupun SMA. Sebenarnya pesan ini saya tujukan untuk diri sendiri sih, tapi nggak apa-apa juga kalau mau dipakai untuk orang lain. Inti pesannya bersifat umum kok. So, feel free to share it.
Dulu saya mikirnya jadi guru itu enak banget, tugasnya cuma mengajar setelah itu pulang. Tapi setelah beneran jadi guru ternyata enaknya memang ada, saya pernah menuliskannya di “sini” (silakan diklik). Tapi ternyata jadi guru itu berat banget, bahkan banyak fakta yang nggak diketahui oleh orang banyak.
Berhubung saya sudah jadi guru (beneran), meski baru 4 tahun tapi saya ingin sekali menuliskan pesan-pesan buat para guru di luar sana supaya tetap enjoy menjalani kerjaannya.
Baca juga: Perjalanan Seorang Guru SD
1. Jangan malu untuk bertanya.
Yess, meskipun guru punya banyak ilmu, tapi nggak ada salahnya untuk bertanya kepada guru lain jika ada hal yang nggak cukup dimengerti. Bertanya tidak akan menurunkan harga diri kok. Kalau nggak paham dan butuh jawaban pasti, coba tanyakan ke rekan lainnya.
2. Jangan malu untuk minta tolong.
Sama halnya dengan bertanya, jangan malu untuk minta pertolongan orang lain. Ada kalanya kita sibuk, nggak paham mengenai manajemen kelas, atau bingung menghadapi orang tua murid, segeralah minta bantuan. Minta tolong orang lain akan meringankan beban kita juga. (Asal jangan kebanyakan minta tolong juga sih, hahaha)
3. Jangan bekerja di akhir pekan, kamu butuh istirahat.
Jika sudah bekerja maksimal penuh dalam seminggu, jangan paksakan bekerja di akhir pekan. Sebenarnya membawa kerjaan ke rumah itu tidak efektif sama sekali. Mending kerjakan sesuai jadwal lalu istirahat saat weekend. Percayalah, hari Sabtu dan Minggu adalah waktu yang paling tepat berkumpul dengan keluarga, bukan untuk bekerja.
Baca juga: Hal-hal yang Saya Lakukan di Hari Minggu
4. Talk Less Do More!
Pernah dengar iklan yang isinya “Talk Less Do More” ??? pepatah ini cocok juga buat seorang guru. Saat bekerja lebih baik banyak lakukan hal-hal yang bermanfaat dan memang sudah jadi kewajiban. Jangan banyak bicara jika memang tidak diperlukan. Lebih baik simpan energi untuk mengajar anak-anak saja.
5. Relaks, kamu akan-baik-baik saja kok.
Sebagai guru mungkin terkadang kita punya banyak masalah di dalam kelas. Selain bertanya dan minta tolong orang lain, relaks adalah satu cara yang tepat untuk menghadapi masalah-masalah itu. Tak perlu terlalu dibuat stres. Enjoy your job and just relax!
6. Rencana A gagal? Lakukan rencana B.
Itulah kenapa guru harus punya rencana kedua. Nggak ada salahnya membuat rencana pembelajaran yang muluk-muluk, tapi harus tetap punya second opinion. Ya kalau rencana A (misal mau field trip ke luar kota ) sukses, makanya perlu buat rencana B (misal field tripnya dekat dengan area sekolah saja). Lebih efektif dan tentu tidak merusak rencana lainnya.
7. Jaga selera humor.
Jadi guru memang perlu punya selera humor yang tinggi. Ini terbukti saat saya dulu jadi murid. Pernah ada guru Matematika yang galak, horor, dan menyebalkan, yang ada bukannya saya paham sama pelajaran, tapi malah takut dan malas untuk mempelajari Matematika. Tegas boleh tapi sesekali bercandalah bersama murid.
8. Bersiap untuk menjadi fleksibel.
Fleksibel di sini artinya siap dapat tugas apapun dari sekolah. Dijadikan ketua acara harus ready, dipilih untuk mengajar kelas kecil ya kudu siap. Yang penting kerja sesuai dengan prioritas dan fleksibel menjalani tugas-tugas lainnya.
9. Jangan takut gagal.
Tidak perlu sedih jika apa yang telah direncanakan di dalam lesson plan (RPP) gagal. Saya pribadi penganut kepercayaan bahwa “kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda” hahaha. Tapi emang benar sih, kadang saya gagal dalam mengaplikasikan pembelajaran yang seperti di RPP. But it’s oke, i will be fine!
10. Hargai orang lain.
Kamu ingin diperlakukan baik, maka lakukan hal yang baik pula untuk orang lain. Di sekolah banyak sekali karakter orang. Ada murid, rekan seprofesi (guru), maupun kepala sekolah yang punya berbagai macam sifat. Ignore yang negatif lalu ambil yang positif. Beda pendapat boleh, asal saling menghargai dan tidak menjatuhkan orang lain.
11. Profesional.
Saya dulu pernah membaca sebuah quote yang entah dari siapa lupa, kira-kira intinya begini “sekolah itu penting, tapi rumah juga”. Yah kira-kira kerjaan di sekolah itu penting sekali sebagai seorang yang profesional, tapi keluarga dan seabrek kegiatan di rumah juga nggak kalah penting. Makanya perlu menyeimbangkan porsinya (50:50 lah meski juga susahnya minta ampun.
Baca juga: Pilih Kerja atau Keluarga?
12. Ajari muridmu tapi belajar juga dari mereka.
Guru memang tugasnya mengajari anak-anak di sekolah. Tapi, kadang anak-anak juga memberi banyak pelajaran dalam hidup. Misalkan, bagaimana untuk tetap tersenyum dalam setiap keadaan, mengalah bila memang salah, dst. Saya dulu juga banyak belajar dari murid-murid SD.
Baca juga: Banyak Belajar dari Murid SD
13. Sesekali pergilah piknik.
Sesekali pergilah ke pantai, teriaklah sekencang-kencangnya. Atau pergilah ke gunung, lihat hamparan pemandangan yang indah. Akh, tak perlu jauh-jauh juga tak apa, pergilah ke mall dan jalan-jalan sama keluarga. Atau bisa juga sekedar me time nonton film di rumah. Lakukan hal itu sesekali agar pikiran tetap tenang, nggak stres mikir kerjaan di sekolah terus-terusan.
14. Banyak membaca dan upgrade teknologi.
Ini penting sekali bagi seorang guru untuk menguasai teknologi terkini. Apalagi sekarang informasi kebanyakan dari online. Jadi nggak ada salahnya belajar lewat youtube, pelajari cara pakai komputer, powerpoint, supaya nggak ketinggalan zaman dan tentunya punya model pembelajaran terbaru.
15. Saya tidak sempurna, tapi siap menujukkan yang terbaik.
Have confidence and show this to everyone itu penting sekali. Guru kalau tidak berani memaparkan skill yang dipunyai, tidak pede di depan umum, atau minder dalam segala hal ya susah dong. Memang nggak ada yang sempurna, pasti setiap guru punya kelemahan, tapi tak perlu risau karena kita bisa tunjukkan bakat kita. Do your best!
Menjadi guru adalah pilihan yang istimewa, akan banyak hal yang didapatkan jika kita enjoy di sekolah. Apalagi kalau sudah menemukan feel yang pas sama anak-anak. Saya yakin, mengajar tidak hanya sebagai pekerjaan semata tapi juga bagian dari hidup.
15 pesan tadi sering saya dengungkan pada diri sendiri, apalagi sekarang saya menjadi wali kelas 1 SD yang butuh sekali ekstra kesabaran. Kapan-kapan saya share tips transisi mengajar kelas atas ke kelas bawah ya, insyaallah.
Baca juga: Pengalaman Menjadi Wali Kelas 6
Btw, ada yang mau menambahkan pesan lainnya untuk kami (guru-guru)?. Boleh banget kok, terima kasih banyak.
Salam,
Pesannya bagus banget, cocok buat semua kayaknya nggak cuma buat guru.tetap semangat Miss Mei.
BalasHapusIya mb, ini pesan universal kok. Hehehe semoga bermanfaat
HapusTfs Bu Guru teladan, saya juga Guru tapi lagi cuti melahirkan dulu hihi
BalasHapusYeyyeyeyee semoga bermanfaat ya mb. asik nih yg lagi cuti
Hapusasyiknya jadi guru ya mba.. terkadang stres bisa hilang kala bertemu dengan murid. hehe
BalasHapusterima kasih wejangannya
Betul mas, kalau ketemu murid kadang bisa hilangin stres juga
HapusKayaknya ke-15 poin diatas bisa diaplikasikan ngga hanya buat guru, tapi buat semua ibu2 pekerja diseluruh nusantara hihihihi #naooon untuk piknik, kayaknya guru2 lebih sering piknik ikutan anak field trip hahaha, jadi kadang ku siriiik (soalnya mertua guru) XD
BalasHapusWah kelasnya bagus banget, Miss Mei jadi guru kesayangan murid ya :)
BalasHapusJadi pengajar memang wajib update teknologi terkini, biar nyambung sama anak2..aku inget dl tau fesbuk malah diajari muridku. Wakakakak
BalasHapusTips cocok buat ibu yg juga jd guru buat anak2nya. Saya setuju banget mbak, jadi guru era saat ini perlu banyak belajar dan memahami pesatnya era digital saat ini biar ngak dibilang 'gaptek' sama muridnya hehehhe
BalasHapus