Assalamu'alaikum :)
Haloooo sahabat dunia maya? Maafkan saya yang jarang sekali update blog. Alasan klasik sih kalau banyak kerjaan, nyatanya banyak blogger keren di luar sana yang selain sibuk ngurusin blog, mereka juga sibuk dengan urusan dunia nyata. Tapi bisa tuh konsisten ngeblog? Jadi intinya pintar-pintar bagi waktu saja. Ya Mei ya? *ngomongsamadirisendiri*
Bulan Juni ini agenda di sekolah super padat, ada acara wisuda, kenaikan kelas, bagi raport, class meeting, dan yang terakhir rapat kerja. Kali ini saya akan bercerita mengenai agenda terakhir di sekolah yaitu rapat kerja. Apa sih rapat kerja? Kok pakai acara rapat segala? Bukannya setelah kenaikan kelas biasanya langsung liburan ya? Oke-oke, supaya lebih detail akan saya jabarkan di blog ya *lagi-lagingomongsamadirisendiri*
Seperti perusahaan atau manajemen pada umumnya, setiap organisasi atau komunitas atau sekolah sekalipun pasti punya sebuah rencana. Baik itu rencana untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas. Salah satu program kerja untuk meningkatkan kemajuan sebuah sekolah yaitu diadakannya sebuah rapat kerja tahunan. Biasanya raker ini diadakan di akhir tahun pembelajaran untuk mengevaluasi proses kegiatan belajar mengajar dan sekaligus sebagai sarana untuk mempersiapkan "amunisi" untuk tahun ajaran yang akan datang.
Pertengahan bulan Juni lalu saya mendapat 2 undangan sekaligus untuk mengikuti raker tingkat SD dan SMP. Wow 2 undangan? Itu artinya saya akan mengajar di 2 jenjang pendidikan berbeda dong? Kasih tahu gak yaaaa, eeeeaaaaa Tunggu SK-nya dulu *apasih!*. Iya, jadi untuk mengembangkan kualitas pembelajaran, sekolah tempat saya mengajar juga mengadakan rapat kerja. Sebagai seorang guru di sana, otomatis saya juga menjadi bagian di dalamnya.
Meski rapat kerja sudah dimulai dari tahun-tahun sebelumnya, namun raker kali ini sangat berbeda bagi saya. Pasalnya untuk pertama kalinya saya bergabung dengan rekan-rekan di sekolah untuk menyusun rencana pembelajaran tahun pelajaran yang akan datang, karena tahun sebelumnya saya sedang cuti melahirkan. Jadi begini toh rasanya menjadi bagian dari rapat kerja? hahaha seru sih, tapi bikin pusing.
Raker kali ini berlangsung selama 1 minggu penuh, dimulai dari tanggal 20-25 Juni 2016. Agenda yang pertama adalah sharing moment, artinya momen ini adalah momen paling ditunggu-tunggu oleh para guru karena (kami) bisa leluasa mengeluarkan "uneg-uneg" sekaligus berbagi cerita dan asa kepada manajemen sekolah. Tapi saya mah apa atuh, giliran ada tim manajemen saya usulnya cuma minta wifi gratis, wkwkwkwk.
Seperti raker pada umumnya, banyak sekali agenda yang direncanakan untuk menunjang kegiatan sekolah. Mulai dari agenda kurikulum, kesiswaaan, humas, bahkan sampai ke sarana prasarana juga dibahas. Semua dilakukan untuk mempermudah pengelompokan dan koordinasi setiap kegiatan. Selain membahas tentang kegiatan sekolah, raker kali ini juga membahas tentang plot-plot guru-guru. Kalau tahun lalu saya bertugas sebagai wali kelas 3 B, tahun ini saya mengemban tugas yang jauh lebih besar. Tapi rahasia ya, takut ada anak didik yang baca tulisan ini, jadi gak seru deh kalau ketahuan saya menjadi wali kelas berapa, muahahaha :p.
Hari pertama sampai dengan hari kedua pembahasan raker masih seputar kegiatan dan agenda sekolah, baru di hari ketiga sampai kelima, semua guru menggodog yang namanya RPP, silabus, dan antek-anteknya. Jadi siapa bilang jadi guru itu mudah, hanya modal lisan aja mengajar anak didik, itu salah besar ya. Guru juga punya perencanaan yang matang untuk mendidik siswa-siswinya. Ya salah satunya dengan menyiapkan "amunisi" tersebut. Mau tahu apa saja amunisi itu?
Pertama, menghitung hari efektif.
Hari efektif di sini maksudnya guru-guru menghitung hari apa saja yang dipakai untuk mengajar selama 1 tahun. Apakah hari tersebut benar-benar dipakai untuk mengajar atau malah dipakai untuk kegiatan sekolah lainnya. Salah satu cara yang sering digunakan oleh guru untuk mengetahui hari efektif mengajar adalah dengan cara menghitung pada kalender akedemik sekolah. Dari kalender inilah nanti akan ketahuan berapa hari efektif mengajar dan berapa hari tidak efektif.
Kedua, membuat Program Semester (prosem) dan Program Tahunan (prota).
Salah satu amunisi yang membuat kepala saya pusing 7 keliling adalah program semester. Duh, seandainya prosem ini tidak perlu dibuat pasti saya akan benar-benar happy. Untuk menyusun prosem ini guru tinggal memasukkan kompetensi dasar dengan jam efektif yang dibuat sebelumnya. Kalau kata guru-guru sih gampang, tapi bagi saya mah susah euy, ribet!. Beda halnya dengan prota, saya paling demen nih menyusun prota karena gampang banget, tinggal masukin kompetensi dasar beserta waktunya dalam 1 tahun pembelajaran.
Ketiga, membuat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Untuk menyusun KKM ini diperlukan 3 komponen penting yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake. Masing-masing mempunyai point tersendiri, kompleksitas misalnya, seberapa sulit atau mudah sih materi yang akan diajarkan. Kedua daya dukung, artinya adakah komponen lain dari sekolah yang mendukung kegiatan pembelajaran? misalnya audio, video, media ajar, bahan ajar, maupun sarana prasarana sekolah. Terakhir intake atau daya serap siswa dalam menerima pelajaran. Alhamdulillah saya tidak begitu kesulitan menyusun KKM ini.
Keempat, menyusun Silabus.
Silabus ini berisi mengenai Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Penilaian, Indikator pembelajaran, alokasi waktu dan lain sebagainya. Silabus ini disusun untuk 1 tahun pembelajaran, jadi guru nantinya tinggal melihat silabus saja jika ingin membagi materi pembelajaran.
Kelima, menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
Banyak yang salah kaprah mengenai RPP ini, masih banyak guru yang mengajar tapi belum membuat RPP. Padahal RPP ini adalah salah satu rencana pembelajaran yang akan diterapkan oleh guru-guru sebelum mengajar. Tapi jujur ini ribet minta ampun, jadi saya memaklumi bagi guru-guru yang belum menyiapkan RPP. Memaklumi bukan berarti mengamini lho ya?
Oh iya, sekolah tempat saya mengajar ini tergolong unik karena selain menonjolkan sisi akademik juga berupaya meningkatkan kualitas non akademik. Salah satunya dengan mengadakan sebuah Club dan CCA. Club di sini berguna untuk menyaring potensi-potensi anak didik di bidang tertentu, seperti Martematika, Bahasa Inggris, Mandarin, Sains, Olahraga, dan lain sebagainya. Sedangkan CCA bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa WNA supaya lebih menguasai bahasa Indonesia/
Baca juga: Kelas Internasional aka CCA Bahasa Indonesia
Baca juga: Kelas Internasional aka CCA Bahasa Indonesia
Xie-xue laoshi Fei |
Ms Libay ini pintar menyanyi dan fasih berbahasa Inggris |
Ini artis ibukota, namanya Ms Mei hahahahhaa |
Mr Ruel, guru yang jago basket |
Mr Abed, si guru multitalenta |
Ini namanya Ms Tia koordinator Math |
Raker kemarin itu merupakan kenangan yang tidak akan saya lupakan. Semua koordinator mempresentasikan hasil evaluasi dan program kerja untuk 1 tahun ke depan. Dari raker inilah semua guru siap bertempur, siap mendidik siswa siswi, dan tentunya siap mengemban tugas yang lebih berat. Semoga dengan segala persiapan raker kemarin semua guru dan staff karyawan mampu menyongsong masa depan dan mampu mencerdaskan anak bangsa.
Ada banyak hal menarik yang tersisa dari sebuah raker, pertama agenda atau program kerja yang memang harus dijalankan. Kedua, kekompakan antar rekan kerja. Iya, meskipun kami sama-sama pusing, sama-sama sibuk dengan laptop masing-masing, tapi saya akui kami kompak, kompak sekali hahaha. Biarpun lelah kami masih sempat bernarsis ria untuk foto dan berbagi cerita. Bahkan ada di atara kami yang menyanyi gak jelas, ada pula yang sambil ngantuk, dan ngemil makanan. Semua kami lakukan dengan penuh semangat.
Tim guru perempuan Charis Global School |
Kami ganteng dan cantik bukan? eaaaaa |
Seru kan raker kami? Sesungguhnya dibalik keseruan tersebut tersimpan banyak agenda yang bikin pusing hahahaha. Tapi semua harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan semangat 45. Kalau kata seorang teman sih "Tidak ada hasil yang mengkhianati usaha" jadi meski percaya akan ada bintang-bintang bersinar yang akan selalu menerangi langkah kami. Hidup guru swasta...hiduuup...!!!! *eeeeh.
Raker ini juga sukses berkat panitia, jadi selamat ya buat Ms Wenny dan tim yang sudah bersusah payah menyediakan sarana prasarana dan segala konsepnya untuk kami para guru-guru.
Panitia raker |
Kalau teman-teman sendiri bagaimana? Adakah yang seprofesi dengan saya? Atau malah lagi sibuk pilih-pilih sekolah yang bagus untuk anaknya? Saran saya sih, pilih sekolah yang mengedepankan Iman, Pendidikan, dan Permainan.
Sumber foto: FB Agustine Wenny
Salam,
@meifariwis
wah hebat, mbak. bisa ikut andil dalam kegiatan itu. sudah bisa dipastika banyak pengalaman seru.
BalasHapusCharis Global School itu nama sekolahnya kan? Baru denger. Tapi dari namanya ini milik yayasan yang punya dana besar deh. hihi
Sukses terus, mbakkk...!!!
Mantap semoga berjalan sesuai rencana y mba :)
BalasHapusSilabus itu tiap tahun berubah ya? Wah baru tau, kirain sama terus hehe
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusnice share
BalasHapusTerimakasih banyak bu sudah membagikan pengalaman nya disini, saya penggemar blog ibu yang baru. Saya juga guru baru 🙏 salam kenal
BalasHapusLanjutkan selagi positif dan memberikan banyak manfaat buat orang banyak
BalasHapus