Assalamu'alaikum :)
Sebagai seorang guru, mendapat tugas keluar sekolah adalah hal biasa. Tapi kali ini tugas yang diberikan oleh kepala sekolah berbeda dari biasanya. Senin, 16 Mei 2016 saya berangkat kerja pagi-pagi sekali, saya diberi mandat untuk mengawas ujian nasional secara silang di sekolah lain. Ini adalah kali pertamanya saya mengawas ujian nasional selama 3 tahun bekerja sebagai guru. Kalau ditanya bagaimana rasanya jujur saya gugup, hehehe. Saya akan menjadi bagian dari riuhnya ujian nasional tingkat SD.
Baca juga: Tips Menghadapi Ujian Nasional
Untuk mengawas ujian ini lagi-lagi saya berpartner dengan Ms.Cicilia, rekan seprofesi di sekolah. Tahun ini adalah tahun kolaborasi saya dengan Ms.Cicil yang baik hati,
dari partner karya tulis sampai partner pengawas ujian. Semoga langgeng
ya *apasih*. Kami berdua mengawas di SDN Sukaresmi 02 Bekasi. Biasanya kami selalu diantar oleh sopir sekolah jika mendapat tugas keluar. Tapi kali ini kami memilih untuk membawa motor sendiri, biar lebih enak misal mau mampir-mampir, eeeeh.
Baca juga: Anak SD sudah bisa buat karya tulis? serius?
Memang beda ya sekolah swasta dan sekolah negeri, tapi meskipun begitu, saya sangat senang bisa mengawas di sekolah negeri. Kebetulan sekolah tempat saya mengawas lokasinya tidak terlalu jauh dari sekolah tempat mengajar, jadi saya dan Ms. Cicil tidak tergesa-gesa untuk pergi kesana. Secara kondisi fisik, bagunan sekolah negeri tersebut masih kokoh dan lingkungannya sangat bersih. Guru-gurunya ramah dan anak-anak didiknya lucu dan sopan. Setiap bertemu mereka pasti anak-anak tersebut mencium tangan saya (duh udah lama banget gak disalimi anak-anak begini, jadi melting hohoho).
Hari pertama, kami (saya dan Ms.Cicil dan beberapa guru dari SDN Sukaresmi 01) disambut baik oleh kepala sekolah. Sebelum mengawas ujian, kami dijamu dengan beberapa cemilan dan air minum. Iiiikh enak banget ya jadi pengawas, pantas saja orang-orang seneng kalau disuruh jadi pengawas UN, lha dijamu bak ratu begini, hehehe. Setelah makan pagi kami diberi pengarahan oleh kepala sekolah dan disuruh membaca tata tertib selama menjadi pengawas UN, Alhamdulillah semua tata tertib sudah saya pahami sebelumnya, jadi tinggal melaksanakan tugas saja dengan baik.
Memasuki ruangan ujian anak-anak memberi salam dan berdoa bersama-sama. Doa yang dibaca anak-anak antara lain Al-Fatihah, doa belajar, dan Shalawat Nariyyah. Saya hanya bisa membatin dalam hati karena bangga dengan mereka semua. Doa-doa yang dibacakan benar-benar menyejukkan hati dan saya yakin setan-setan yang ada di sekitar sekolah lari terbirit-birit :). Lalu Ms.Cicil membacakan tata tertib ujian dan memastikan anak-anak mengisi lembar jawab dengan benar. Kira-kira butuh waktu 10 menit sampai anak-anak benar-benar selesai mengisi LJK.
Ujian hari pertama adalah Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, dan hari terakhir Ilmu Pengetahuan Alam. Secara keseluruhan dapat saya simpulkan bahwa ujian berjalan lancar, anak-anak tidak ada yang menyontek, suasana di kelas tenang, dan tidak ada masalah selama ujian berlangsung. Overall baguslah, tidak ada kendala suatu apapun.
Setelah 3 hari berturut-turut mengawas ujian, tiba saatnya pamitan kepada jajaran guru dan anak-anak kelas 6. Sebelumnya kami berfoto bersama terlebih dahulu dengan anak-anak sebagai tanda kenang-kenangan. Eh pulang-pulang dibawain nasi kotak sama kepala sekolah, hihhi.
Setelah 3 hari berturut-turut mengawas ujian, tiba saatnya pamitan kepada jajaran guru dan anak-anak kelas 6. Sebelumnya kami berfoto bersama terlebih dahulu dengan anak-anak sebagai tanda kenang-kenangan. Eh pulang-pulang dibawain nasi kotak sama kepala sekolah, hihhi.
Oh iya, berdasarkan pengalaman di atas ada beberapa hal yang harus dilakukan sebagai pengawas ujian nasional, berikut di antaranya:
- Datang ke sekolah 30 menit lebih awal
- Menerima penjelasan tentang pengawas dari kepala sekolah/panitia ujian
- Memeriksa kelengkapan ujian seperti naskah soal UN, lembar jawab UN, daftar hadir siswa, dan berita acara UN
- Memasuki ruang ujian dan mempersilakan anak-anak duduk di nomor urut yang disediakan
- Mengingatkan anak untuk meletakkan tas di depan supaya tidak mengganggu
- Memimpin doa
- Membacakan tata tertib ujian
- Memastikan naskah soal dan lembar jawab masih dalam keadaan tersegel
- Membagikan naskah soal dan lembar jawab dalam keadaan tertutup
- Menyuruh anak untuk mengisi lembar jawab dengan nama lengkap, tanggal lahir dan sebagainya dengan baik
- Memastikan anak mengisi nama dan nomor dengan benar
- Menyuruh anak membuka naskah soal dan membaca petunjuk pengerjaan soal
- Mempersilakan anak mengerjakan soal
- Sementara itu pengawas mengisi daftar hadir siswa dan berita acara lalu berkeliling ke anak untuk menandatangani daftar hadir
- Sebelum jam ujian selesai, memastikan pada anak untuk mengecek jawaban ujian
- Merapikan lemba jawab dan naskah soal dan menghitungnya
- Merapikan semua dokumen dan memasukkan ke dalam amplop dengan urutan yang benar
- Mempersilakan anak-anak untuk beberes pulang
- Berdoa bersama
Bagaimana? semoga poin-poin di atas bermanfaat untuk teman-teman ya, siapa tahu nanti ada teman atau saudara yang akan mengawas ujian. See you di postingan berikutnya :)
Salam,
@meifariwis
Salam,
@meifariwis
Kayaknya seri itu ya mbak, duli jaman aku terakhir un soalnya ada 20 paket yang berbeda. Suasananya mengerikan, sebab masih masa lercobaan un 20 paket. Tpi kayaknya un sekarang udah beda ya mbk sistemnya denger denger nilai un bukan standar kelulusan lagi, ada nilai sekolah dan lain lain yang menjadi penunjang lulus. Tapi intinya sama un bikin siswa pada stress hehehe
BalasHapusAnyway kalo sd gak pake un berbasis komputer ya?
Iya seru banget, tapi di SD gak ada paket2an deh. Mungkin mereka stres, tapi kalau dilihat kayaknya biasa aja deh hehehe
HapusGak ada :)
Saya dulu pernah merasa kalau drajat saya gak pernah naik, gara-gara belum sekalipun ngerasain jadi pengawas ujian. Disaat teman Guru lain mendapatkan tugas jadi pengawas, saya malah jadi tukang ketik di kantor. Hahahaha...
BalasHapusDan saya bersyukur, kemarin jadi pengawas ujian. *akhirnya...
Kayaknya spele, tapi gak lengkap rasanya kalau Guru gak pernah nyobain jadi pengawas ujian.
Sangat bermanfaat sekali bagi yang belum mengawas bu.
BalasHapusSaya sendiri tahun ini mengawas di SMK, lebih cepat dari SD kan. hehe.
Ya ternyata mengasyikkan kalau ada silang mengawasnya.
Wiih pengalamannya kayaknya aasik dan seru ya mbak mei. Itu anaknya keliatannya tertib banget ngerjain ujiannya. Eh, saya gak tau ni mbak untuk anak SD pake paket-paket gitu juga ga? Sama kayak SMA?
BalasHapusSetelah ini, saya yakin buat tahun berikutnya mbak mei pasti bakal ketagihan jadi pengawas ujian lagi wkwkk
ngawasin anak anak sd mbak? wawh dapet gebetan cowok ganteng gak disana? hmm...
BalasHapuskalo jadi oengawas jangan terlalu killer mbak, nakutin, bikin gak konsen, apalagi kalo ampe bawa kujang, duuhh rasanya kayak mau disunat mbak, deg deg gimanaaa gitu
Aku baca tulisan ini dengan penuh penghayatan loh. Masih nggak nyangka aja, dulu paling takut dengan pengawas ujian SD yang katanya galak-galak karena gurunya dari SD lain (btw angkatanku dulu adalah angkatan pertama yang ngadain UN SD). Sekarang aku malah baca tulisan sisi lain dari pengawas ujian. Yang aku dulu masih nggak ngerti, pengawas juga manusia :))
BalasHapusOh iya, apa kabar Mei? Masih di SD yang waktu itu kah? waaaa udah lama eh aku nggak BW kesini. hahaha
itu seriusan namanya SD Sukaresmi ? untung bukan suka berantakan ya hehehe... seru ya lihat polah tingkahnya anak-anak SD, biasanya pasti ada aja tingkahnya, apalagi pas mau ujian hehehe, moga aja selesai ujian mereka lantas nggk ikut-ikutan kakak kakak mereka yang corat-corat dan konvoi konvoi nggak jelas gitu,
BalasHapusAduh... Ngebaca ini jadi inget zaman SD dulu kak Mei. Antara guenya yang takut sama kurang belajar juga, sih. Lagian dulu UN memang bukan dari Pengawas luar, tapi tetep aja pada berubah serem.
BalasHapusTapi, setelah baca ini kok jadi pengen UN pas SDN lagi, ya.. Sudut lain seorang pengawas yang menurut gue sih, kak Mei guru yg nggak galak. kelihatan dari senyumnya yang selau bahagia. :D
Btw banyak banget ya peraturan untuk bisa jadi pengawas ya kak.
baca ini jadi inget zaman sekolah dan curi2 nyontek hehe
BalasHapusWah ngeri deh pasti anak SD. Dapet guru atau pengawas dari sekolah lain. Kasian anak SD.
BalasHapusTentunya poin2 diatas sangat bermanfaat, apalagi untuk yg belum menjadi pengawas.
Eh iya. Kemaren kan sempet rame di sosial media. Ada anak SD yang nantangin menteri dan jajaranny suruh ngerjain soal UN SD yang berasa sulit bgt. Benarkah sesulit itu mbak???
baru ngerasain UN pas SMP.. tapi masih inget banget rasanya dihantui soal - soal yang sulit. mba mei haha
BalasHapusWaduh. Abis dicium tangan sama anak SD jangan sampai baper, ya. Heuheueheu.
BalasHapusAh enaknyaaa jadi pengawas ujian. Iya pantes ya Kak guru-guru pada seneng ngawas ujian karena selain dapet bonus, juga dapet perlakuan kayak ratu begituuu haha. Tapi emang sebanding sih sama tanggung jawab yang diemban. Ngawasin ujian memang nggak gampang.
BalasHapusItu kok foto anak-anak SD-nya pada nggak senyum siiih? Apa mereka mungkin masih tegang kali ya habis ujian nasional? Hmm... bisa jadi :D
wih, baru tau nih sudut pandang orang yang lagi ngawas ujian. soalnya, biasanya saya selalu memandang dari sudut orang yang diawasi ujian, hahaha. ini tapi UN nya anak SD sih nggak terlalu liar kalau dibandingkan sama anak SMA. kalau urusanny audah ngawas anak SMA, kacau deh..
BalasHapusSama kaya komentar-komentar yang di atas, begini toh rasanya di bagian orang yang mengawasi, biasanya jadi bagian yang diawasi, diawasi sangat ketat malah, sangking mata super duper liar berikut jari-jari yang selalu ngasih kode. Hahahaha.
BalasHapusWaktu jadi bagian yang diawasi juga sudah tau betapa enaknya jadi pengawas UN, dapet snack sendiri, kita yang berpeluh keringet sampe sakit kepala nggak dapet.
Btw, itu anak-anak yang pada cium tangannya ada modus gak yaa? Barangkali mereka berharap dengan perlakuan seperti itu, Ibu pengawas jadi baik, ya gak ketat-ketat ngawas ujiannya, karena yang ketat-ketat itu gak baik ya kak, body nya jadi keliatan *lah ini apa toh* hahaha
Next kalo cecil kedapetan ngawas UN, bakal baca tulisan kaka ini. Ngebantu banget buat ngilangi nerveus, walo sebenernya gak mungkin juga jadi pengawas UN -_- Dul!!
Pengawas ujian, hulubalang masa depan :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus