Assalamu'alaikum :)
Berhubung banyak yang bertanya mengenai status-statusku dan foto profilku tentang "Pengadilan Agama" di bbm, sedangkan aku tidak bisa membalas satu per satu maka akan aku jelaskan secara rinci tentang apa maksud di balik foto dan statusku tersebut. Tapi sebenarnya aku memang sengaja ingin menuliskan kejadian ini di blogku supaya tak lekang oleh waktu, supaya bisa diingat terus kejadian bersejarah ini, dan terlebih supaya teman-teman pembaca setia blogku bisa mengambil hikmah dari pengalaman yang sedang aku alami ini.
Jadi begini:
Senin, 29 Juni 2015
Seminggu setelah melahirkan aku meminta tolong saudaraku untuk mengurus proses pembuatan akta kelahiran anakku "Kenzo Arghi Fariwis". Maklum, tak mungkin aku mengurus sendirian mengingat kondisi badanku yang masih payah pasca melahirkan. Apalagi suamiku yang sudah harus berangkat ke Jakarta untuk bekerja. Semua persyaratan untuk membuat akta kelahiran sudah aku siapkan (KK, buku nikah, ktp, surat keterangan kelahiran dari rumah sakit), tak lupa beberapa rupiah untuk biaya administrasinya. Beberapa hari kemudian petugas kelurahan datang ke rumahku. Beliau menjelaskan:
"Maaf mb, proses pembuatan akta kelahiran anak mbak tidak bisa dilanjutkan karena nama orang tua laki-laki dari suami mb ada singkatannya."
"Hmmmm...maksudnya gimana pak?"
"Jadi, menurut peraturan Kemendagri bahwa setiap nama anggota keluarga di KK tidak boleh ada nama yang disingkat. Jika pun nama tersebut disingkat maka harus ada bukti yang menunjang bahwa nama yang bersangkutan memang benar berupa singkatan"
"Oh gitu ya pak, tapi kenapa dulu saya membuat KK dan nama mertua saya tetap ada singkatan tapi bisa di proses oleh Dinas Catatan Sipil?"
"Kalau itu saya tidak tahu mb, yang jelas saat ini tidak bisa"
"Lalu saya harus bagaimana pak? {Harus kayang sambil bilang wow gitu?"
"Mb Mei harus menyiapkan akta kelahiran dan ijazah suami untuk membuktikan bahwa nama mertua mb memang berupa singkatan"
"Oh oke Pak, terima kasih"
Seketika itu juga aku langsung menelepon suamiku dan menjelaskan duduk permasalahannya. Pagi harinya suami langsung mengirimkan akta dan ijazahnya via pos. Setelah dokumen yang diperlukan sampai di rumah, aku langsung memberikannya kepada petugas kelurahan untuk diproses.
Rabu, 29 Juli 2015
Petugas kelurahan datang ke rumahku. Aku sangat berharap saat itu si bapak sudah membawa akta kelahiran Kenzo. Ternyata, jreng-jreng-jreeeeeeeng:
"Mb Mei, agak susah ini"
"What do you mean Pak? Ampun gawe kula doki-doki" (Maksudnya apa Pak? jangan membuat saya deg-degan"
"Saya sudah membantu proses pembuatan KK Mb Mei yang baru dengan mencantumkan nama anak mb. Tapi pihak Catatan Sipil tidak mau menandatangani KK Mb Mei. Jadi saya tidak bisa memproses pembuatan akta kelahiran anak mb kalau KK saja ditolak"
"Ya Allah, bukankah saya sudah menyertakan ijazah dan akta kelahiran suami sebagai data penunjang?"
"Nah, masalah baru datang lagi mb, ternyata nama mertua Mb Mei di ijazah dan akta kelahiran suami namanya berbeda"
"Whaaaaaaaat?????? OMG Helooooooo"
Ternyata nama mertuaku yang laki-laki berbeda-beda. Rasanya sakiiiiit banget menerima kenyataan ini. Hanya gara-gara nama mertua di KK ada singkatannya aku tidak bisa membuatkan akta kelahiran untuk anakku. Hiksssss. Jadi nama mertuaku di KK dan buku nikahku adalah ABCD EFGHIJKLMNOPQ RS, sedangkan nama mertuaku di ijazah serta akta kelahiran suamiku adalah A BCD DEFG HIJK. Lalu apa yang harus aku lakukan??? Petugas kelurahan itu menjelaskan bahwa aku harus mengganti nama mertua di buku nikah yang semula bernama ABCD EFGHIJKLMNOPQ RS menjadi A BCD DEFG HIJK. Kelihatannya sepele bukan? Tapi tidak, apa yang terjadi selanjutnya? Aku dijelaskan panjang lebar, bahwa untuk mengganti nama wali di dalam buku nikah haruslah ada putusan dari pengadilan agama. Huaaaaaaaaaaaaaaaa.... Sepulangnya petugas kelurahan aku langsung menangis bombay di dalam kamar sampai-sampai ibuku kewalahan menenangkanku. Bagaimana tidak? Ini kan yang salah nama mertuaku, tidak ada hubungannya dengan anakku (akta kelahirannya), kenapa harus beginiiiiiiii?
Senin, 3 Agustus 2015
Aku bergegas menuju ke kelurahan untuk menanyakan hal sedetail-detailnya tentang proses pembuatan akta kelahiran anakku. Aku membawa Kenzo, ditemani ibu dan adikku. Di sana aku diberikan surat pengantar untuk di bawa ke Pengadilan Agama Wonogiri. Sesampai di Wonogiri aku langsung menemui petugas bagian informasi. Aku menjelaskan kepadanya (petugas PA) tentang masalah yang sedang aku hadapi, Anehnya, petugas PA tersebut juga kebingungan tentang masalahku, bagaimana ceritanya mau buat akta kelahiran anak terganjal hanya gara-gara nama sang kakek yang notabene sudah almarhum :(. Setelah berkonsultasi dengan rekan kerjanya si petugas PA pun kembali menghampiriku dengan menjelaskan syarat-syarat perubahan nama di buku nikah. Berikut syarat-syaratnya:
Aku juga dijelaskan, jika ingin mengurus perubahan nama tersebut haruslah datang kedua belah pihak antara pemohon I dan pemohon II (Suami dan istri, aku dan Bimo suamiku). Ya Allah padahal suamiku sedang di Jakarta mencari nafkah, dia baru saja pulang saat lebaran, haruskah dia pulang lagi hanya untuk mengurus masalah ini???
Selesai dari PA aku langsung menuju ke KUA tempatku menikah dulu. Di sana aku juga dijelaskan mengenai cara perubahan nama, aku harus melakukan sidang barulah petugas KUA mau mengganti buku nikahku dengan yang baru. Setelah ngobrol panjang kali lebar aku menyudahi percakapan dengan petugas KUA dengan meminta kesimpulan, dan kesimpulannya adalah AKU HARUS KEMBALI DATANG LAGI KE KUA HARI KAMIS, 6 AGUSTUS 2015 KARENA KEPALA KUA SEDANG DINAS KE MAKASSAR. Oke fix, sedih banget pulang dengan tangan kosong.
Selasa, 4 Agustus 2015
Pagi-pagi aku sudah berada di kelurahan untuk meminta tanda tagan ibu kepala desa. Ya, karena salah satu syarat perubahan nama adalah harus membuat silsilah keluarga yang mesti ditanda tangani kepala desa syarat no 8). Aku juga meminta tolong suamiku untuk menghubungi mama mertua supaya bisa mengurus surat kematian almarhum papa mertuaku (syarat no 7)
Kamis, 6 Agustus 2015
Aku kembali datang ke KUA untuk minta surat pengantar yang ditandatangani bapak kepala. Tapi petugas menjelaskan, untuk mendapat surat pengantar dari KUA, aku haruslah ke kantor kelurahan mencari surat rekomendasi supaya bisa dibuatkan surat pengantar dari KUA, halah ribet banget. Lagi-lagi aku ke kelurahan, sampai petugas kelurahan pun heran dengan diriku yang bolak-balik gak jelas ke kelurahan mulu.
Selesai dari kelurahan aku langsung ke KUA, ternyata sang bapak kepala sedang menikahkan warga di luar. Okelah aku menunggu dengan sesabar-sabarnya. Tak begitu lama bapak kepala KUA sudah sampai di kantor, tapiiiiii.... petugas KUA lainnya belum juga membuatkan surat pengantar tersebut. Baiklah lagi-lagi aku harus menunggu surat tersebut dengan hati yang sabar. FYI, SURAT PENGANTAR DARI KUA ITU HANYALAH 1 LEMBAR, sekali lagi HANYA 1 LEMBAR. Tapi hampir satu jam aku menunggu petugas mengetik surat pengantar tersebut. Rasanya pengin aku samperin itu petugas, biarlah aku saja yang mengetik. Tapi apa dayaku, petugaslah yang lebih berwenang. Lama-lama aku emosi juga, bapak kepala KUA saja sampai sudah beberapa kali menikahkan warga, tapi si petugas KUA belum juga selesai mengetik surat pengantarku. Aku mulai bertanya kepada petugas yang lain, kemana gerangan pak petugas yang mengetik suratku, apa beliau ketiduran di dalam ruangan sampai aku harus menunggu berjam-jam hanya untuk mendapatkan 1 lembar surat. Sedangkan bapak kepala KUA buru-buru dikejar waktu untuk menikahkan warga di luar. Aku sampai memohon-mohon kepada bapak KUA untuk menunggu sebentar, karena aku sangat membutuhkan tanda tangan bapak kepala. Setelah sekian lamanya suratku pun jadi dan alhamdulillah langsung ditanda tangani bapak kepala, saat itu juga bapak kepala langsung pergi. Fiyuuuuuh
Oh iya, aku membawa Kenzo anakku. Dia menunggu di mobil bersama adik dan saudaraku. Untung Kenzo gak rewel. Setelah mendapat surat pengantar tersebut aku langsung menuju Pengadilan Agama. Sesampai di sana aku bertemu petugas, setelah dicek kelengkapan surat-suratku, petugas tersebut meminta softcpy file yang aku buat. What??? Soft filenya kan ada di laptopku. Sedangkan laptopku ada di rumah. JADI AKU HARUS BALIK LAGI NGAMBIL DATA YANG ADA DI LAPTOPKU GITU, LAPTOPKU ADA DI RUMAH GITU, AKU HARUS MENANGIS SAMBIL BILANG WOW LAGI GITU?????
Okeh, dengan hati yang sabar aku kembali ke rumah untuk mengambil data yang ada di laptop. Adikku sampai marah-marah gak jelas karena merasa dipermainkan. Huh KEZEL!!! Untung lagi si Kenzo gak rewel. Aku langsung bergegas ke PA setelah mengcopy file ke flashdisku. Sesampai di PA pas banget jam istirahat. Ya Allah.... :( :(. Aku langsung bertemu dengan petugas, kali ini dengan petugas yang lain, setelah dicek ternyata surat permohonanku salah. APAAAAAAAH? Sudah bolak-balik rumah-PA, PA-rumah hanya untuk mengambil flashdisk eh suratku dinyatakan salah? Apaaaaah???
Di situ juga aku bertanya yang sejelas-jelasnya mengenai persyaratan penggantian nama almarhum papa mertuaku supaya tidak bolak-balik lagi. Di sana aku dijelaskan panjang lebar. Satu lagi, aku harus kembali ke kelurahan untuk minta surat pengantar yang ditujukan ke PA. Ya Allah gustiiiiii nyuwun pangapuro, aku mesti kembali lagi ke kelurahan, padahal baru pagi harinya aku dari sana hiks hiksss.
Okeeeh-okeeeh dengan perasaan kesal aku kembali ke kelurahan untuk minta surat pengantar. Lagi-lagi petugas kelurahan merasa heran dan kasihan denganku yang harus bolak-balik. Pfffft. Oh iya, untuk mengajukan surat permohonan penggantian nama tersebut, suamiku harus hadir. Aku langsung memberi tahu Bimo suamiku untuk pulang karena hari Senin mesti mengurus pendaftaran sidang. Yah, sedih banget... suamiku juga kesal jadinya, hahaha. Birokrasi ini memang ribet!!!!
Senin, 10 Agustus 2015
Pagi-pagi sekali aku sudah berangkat ke PA, kali ini aku pergi bersama suamiku, Kenzo, dan kedua nenekku. Ya aku mengajak nenekku yang rempong untuk menjaga Kenzo selama aku mengurus persyaratan pendaftaran sidang. Sesampai di PA eebuset sudah banyak banget yang antri. Aku kasihan dengan Kenzo anakku yang mesti nungguin aku, untung ada kedua nenekku yang jagain dia di luar PA.
Giliran aku dan suamiku dipanggil untuk pendaftaran sidang. Kami berdua diinterogasi bak penjahat untuk menanyakan hal-hal krusial. Tiba-tiba ada petugas dengan baju warna hitam datang (sepertinya sih senior).
"Anda yang bernama Mei?"
"Iya, Pak"
"Kamu Bimo? (petugasnya nanya ke suami, dan suami menjawab iya)"
"Kalian masih tinggal satu rumah?"
"Iya pak" jawabku. Tapi si bapak petugas itu bertanya kembali padaku sampai 3x,
"Kalian masih tinggal satu rumah?"
Aku mulai kesal, "Iya pak, kami tinggal satu rumah. Kan kami suami istri"
"Loh, lha kalian ke sini mau apa? bukan untuk bercerai to?"
Ya ampun pak, makanya lain kali nanya dulu. Aku kan ke PA buat ngurus perubahan nama di buku nikah.
Dengan wajah menyeramkan si petugas tersebut langsung mengajakku dan suami ke tempat lain. Padahal tinggal satu langkah lagi pendaftaranku diproses tapi....
Si bapak petugas itu mulai mengecek berkas-berkasku, lalu aku mulai diinterogasi. Aku menjelaskan bahwa ingin mengganti nama mertuaku yang ada di buku nikah supaya sesuai dengan akta dan ijazah suamiku. Namun, bapak itu ..... memberitahuku bahwa yang harus mengubah nama itu bukanlah aku dan suamiku tapi mama mertuaku? APAAAAAAAAAAA?
Sudah sampai sejauh ini si bapak bilang bukan aku yang harus ngurus, tapi malah mama mertua? Gusti Allah, saat itu rasanya aku ingin menangis, tak peduli dengan semua orang yang ada di sana, aku sudah kesal, sakit, sedih beradu jadi satu. Masa iya aku tidak bisa membuatkan akta kelahiran anakku hanya gara-gara masalah ini. Parahnya, masalah ini jadi panjang lebar kemana-mana. Setelah beradu pendapat dan aku berusaha menjelaskan sejalas-jelasnya kepada petugas tersebut barulah petugas itu mengerti.
"PAK TOLONG MENGERTI, SAYA ITU KE SINI KARENA DI KK NAMA MERTUA saya ADA SINGKATANNYA, KARENA SINGKATAN TERSEBUT MAKA KKku TIDAK DAPAT DIPROSES DAN DINAS CATATAN SIPIL TIDAK MAU TANDA TANGAN, OLEH KARENA ITU SAYA TIDAK BISA MEMBUAT AKTA KELAHIRAN ANAK SAYA. SUPAYA AKTA KELAHIRAN BISA DIPROSES SAYA HARUS MENGGANTI KK SAYA DENGAN YANG BARU MENGGUNAKAN NAMA MERTUA YANG SESUAI DENGAN AKTA+IJAZAH SUAMI SAYA. TERPAKSA BUKU NIKAH SAYA YANG HARUS DIGANTI, UNTUK MENGGANTI BUKU NIKAH TERSEBUT SAYA HARUS SIDANG DI PENGADILAN AGAMA INI PAK"
Untung bapaknya mulai mengerti, hufch pusing pala barbie!!! Bapak petugas itu mulai mengecek berkasku, dan ada beberapa yang salah. Padahal surat tersebut aku buat berdasarkan contoh yang diberikan petugas PA sendiri. Ditambah lagi aku harus menyerahkan data tersebut ke dalam CD, padahal kemarin bilangnya pakai flashdisk saja boleh eh ini minta CD. Hikss Kewalahan aku mencari rental. Aku kasihan Kenzo yang mesti aku tinggal di PA bersama nenekku :(
Setelah muter-muter alhamdulillah dapat juga rentalan tersebut. Cussss gas balik ke PA. Selesai dicek berkasku aku langsung disuruh untuk ke bank membayar biaya panjar serta ke kantor pos untuk membeli materai dan cap pos. Aku jalan kaki ke BRI bersama suamiku, alhamdulillah di sana antrinya tidak begitu banyak. Kemudian aku menuju ke kantor pos. Saat di kantor pos aku bertemu dengan teman lamaku, ternyata dia jadi petugas disana hihihi. Waktu itu terjadi hal yang sangat mendebarkan, kenapa? Nenekku datang menyusulku ke kantor pos memberi tahu bahwa Kenzo nangis terus minta nenen. Oh nenekku.... nenekku pintar juga punya inisiatif naik ojek untuk mencariku hehe. Aku langsung buru-buru kembali ke PA untuk memberikan ASI pada Kenzo.
Saat di depan PA eh aku ketemu temanku saat kuliah dulu hahaha. Aku diberikan nomer hp salah satu petugas Catatan Sipil jika ingin mengurus sesuatu. Okelah. Suamiku langsung menuju ke kasir PA untuk mengembalikan berkas dan kuitansi dari BRI dan kantor pos. Jam istirahat pun datang, aku, suami dan kedua nenekku menuju rumah makan untuk mengisi perut yang memang sudah lapar juga. Sekitar jam 1 kami kembali ke PA dan alhamdulillah pendaftaranku sudah selesai dan mendapatkan surat panggilan untuk sidang.
Masalah baru muncul lagi, sidangku dijadwalkan pada hari Senin tanggal 31 Agustus 2015, padahal masa cutiku akan habis seminggu lagi. Itu artinya aku harus balik ke Bekasi untuk kerja. Sedangkan putusan sidang baru akan keluar beberapa minggu kemudian, oh aku pusiiiiing. Tak taulah, semoga nanti ada jalan terbaik. Kami kemudian langsung pulang mengingat suamiku harus balik ke Jakarta. Sayangnya suamiku ketinggalan bus, terpaksa mesti ke Solo dulu untuk membeli tiket baru.
Yah begitulah kejadian beberapa hari ini yang aku alami, kenapa aku pasang foto dan status tentang pengadilan. So, gimana kelanjutannya? Tunggu sidangnya tanggal 31 Agustus yaaa....
TO BE CONTINUE !!!
Salam,
mayan rempong ya mei :D
BalasHapusIya Na.. Rempong serempong-rempongnya hmmmm
HapusWahh ribet juga ya, Ya. Oh maaf nih saya baru tau istilah Rempong itu artinya REPOT ya. Wahahahahah bener bener kurang gaul saya yah. Thanjks buat mba Ina
BalasHapusIya rempong tu repot/ribet om hehehe
HapusBaru tahu aku kalo ngga boleh singkatan. Harus nama lengkap kap ya.. makaish infonya :)
BalasHapusSaya juga baru tahu kalau tidak boleh menggunakan singkatan. Soalnya dulu-dulu tidak ada masalah, giliran mau biki akta kelahiran dibikin ribet
HapusBirokrasi yg ribet, aku aja ngurus SICK di Polres ngerasa ribet, apalagi ngurus akta anakku kelak. *ehem
BalasHapusAdik sepupuku juga baru punya anak, ngurus aktanya malah banyak dibangunin petugas kelurahan. Mungkin ribet nya karena ganti nama di pengadilan dulu ya kak... Duh... Untung namaku gak ribet, jadi anakku kelak *ehem gak bakal susah bikin akta cucuku (udah cucu aja, istri aja gak ada):v
Iya, super ribeeeeet!!! Diputer-puter
HapusYa kamu mending bikin anak dl baru bikin akta Rick hahhaa
Sebenarnya kalau nama mertuaku tidak disingkat sih aman2 aja, tapiiiii... yasudahlah
Iya, super ribeeeeet!!! Diputer-puter
HapusYa kamu mending bikin anak dl baru bikin akta Rick hahhaa
Sebenarnya kalau nama mertuaku tidak disingkat sih aman2 aja, tapiiiii... yasudahlah
Seribet itu ya bu..? Yaah kesian nih kamu sama Bimo, semangat ya! Semoga proses nya lancar dan akta nya Kenzo segera terbit! Cayoooo.....
BalasHapusIya Elang, mesti sabar sesabar-sabarnya dan semangat,, ini semua demi Kenzoooooo
HapusCayoooooo
ya ampun ini repotnya mondar mandir ya Mei. AKu baru tahu kalau buat akte nama mertua penting ya. Waktu bikin akte anak-anak Allahmdulillah gampang. Semoga cepet selesai ya
BalasHapusIya mba, ini sebenarnya yg jadi masalah itu di KKnya, karena di KK nama mertua ada singkatan jadi gak bisa ngurus akta kelahiran hikssss
HapusTenyata Mbak Memei Udah Berkepala Dua ... :'( Huaaaah ... Ribet BAnget ItuGanti Namanya Mbak ?
BalasHapusIya, saya sudah berkeluarga hehehe
HapusIya ribet pakai banget nget nget
haha, nama anak mu lucu mbak. Rada kayak orang cina. haha
BalasHapustapi kalo adik aku dulu bikin akte mudah mbak. Tinggal urus aja sama bidan yang nguruhin kelahiran, terus semuanya diurus sama tuh bidan. Nggak repot. Nggak perlu ngeliat singkatan2 nama keluarga lagi. Gitu...
Hahaha makasih, itu nama Jepang, bukan Cina :)
HapusIya emang ada yang seperti itu. sebenarnya ngurus akta mudah tapi gara2 nama mertua ada singkatannya di KK jadi tidak boleh dan jadi rribet
Hahaha makasih, itu nama Jepang, bukan Cina :)
HapusIya emang ada yang seperti itu. sebenarnya ngurus akta mudah tapi gara2 nama mertua ada singkatannya di KK jadi tidak boleh dan jadi rribet
wah, dari aura tulisannya udah kerasa banget kalo tulisan ini bakalan kayak luapan kekesalan... hehe
BalasHapusternyata serumit itu yak cuma gara2 singkatan, butuh perjuangan...
aku bentar lagi punya anak, mudah2an segala urusannya dilancarin. aminnnn
btw, nama anaknya bagus mbak Mei, agak japanese gitu, lucu...
nah ini buat kamu Kenzo (ceritanya kenzo udah gede dan baca tulisan ini)
lihat betapa hebatnya perjuangan orang tua kamu hanya untuk membuatkanmu sebuah akta kelahiran, betapa repotnya mereka.. jadi, hargailah dan hormatilah mereka lebih dalam lagi, karena memang itu sudah kewajibanmu... jadi anak yang hebat juga ya Kenzo!!! Ganbatte!!!
Iya, kesal banget hahaha
Hapussampai aku menulis panjang lebar gitu sbg tanda aku sedang greget2nya hahaha
Iya aku doakan semoga urusannya nanti lancar ya, anaknya lahir dengan selamat amin
Aduh ada pesan juga buat Kenzo..
"Nah tu Kenzo, dengerin tu nasihat om Irwan. Ingat juga perjuangan mama dan papamu ini nak, Ngurus akta kelahiranmu aja susah sekali, jadilah anak yg berbakti ya..."
(ceritanya lagi ngomong ma Kenzo)
Buset, bacanya juga ikutan emosi nih kak. Kok bisa ya nama mertua beda gitu, kasian orangnya udah almarhum tapi namanya dipermasalahkan. Semoga mertuanya tenang disana.. mana prosesnya ribet banget gitu. Itu bisa lebih dari seharian cuma ngurus ganti nama, gak bisa ya cuma pakai syukuran bubur merah puth gitu *abaikan
BalasHapusSemoga urusannya cepat kelar ya kak, salam buat Kenzo :)
Iya, padahal mertuaku tu udah meninggal. Tapi namanya masih dipermasalahkan, bahkan sampai proses pembuatan anakku saja jadi ribet begini
HapusPenginnya cuma pake syukuran, tapi ga bisa hahaha
Amin, makasih yaa
Cukup kompleks juga ya caranya kak mei, mungkin kalo pake calo bisa lebih gampang kali yah? Hihihi.
BalasHapusiya, kalau pake calo pasti cepet hahhaa
Hapusberarti KK nya masih numpang ke orang tua ya?
BalasHapuskalo boleh ngasih saran mending buat KK sendiri, ato kalo gag anggota keluarga yang sudah meninggal dalam hal ini ayah suami mbak, dihapus dari KK terus Suami mbak yang jadi Kepala Keluarga di KK nya. biar gag repot kayak gini.
Bukan itu maksudnya.
HapusGimana mau hapus. Kan setiap KK walaupun sudah pisah dg ortu pasti tetap ada nama orang tua kita. Itu lho yg ada dikolom bawah. Kan kolom bawah itu menerangkan kita anak siapa.walo udah gak sama ortu tetep aja nama ortu kita tercantum.
Paham gak mksd saya? Coba deh dicek dl kk km trs lihat kolom bawah, pasti ada nama ortu kita. Ya kan?
Nah itu lho yg bikin masalah. Nama ayah suami saya itu ada singkatannya jadi ribet ngurusnya.
Bukan karena kk masih gabung dg ortu. Tapi di kk saya, nama mertua di kolim bawah (yg menunjukkan nama ortu kita) ada singkatannya. Meskipun ortu sudah meninggal kalau di KK ya mesti tetep ada nama ortu dongss..
Coba dibuka dulu KKnya, walau orang tua kita meninggal pastilah nama ortu tersebut tetap ada di dalam KK sebagai nama orang tua kita.
HapusDi KK kan isinya seperti ini:
KOLOM ATAS: Nama lengkap, NIK, Jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, agama, pendidikan dan jenis pekerjaan
KOLOM BAWAH: Status pernikahan, status hubungan dalam keluarga, kewarganegaraan, dokumen imigrasi, nama orang tua (ayah dan ibu)
Nah yang jadi masalah tu di kolom bawah nama ayah dari suami saya
Jadi walaupun sudah pindah KK sendiri, nama ortu kita pasti akan tetap tercantum, dimana2 KK walau berdiri sendiri tetaplah ada nama ortu kita, kalau tidak ada tar kita anaknya siapa? ya kan?
walo sudah meninggal sekalipun, di kolom nama orang tua (kolom bawah kk) pasti tetap ada.
Disini yg jadi masalah itu, bukan karena saya harus pindah kk supaya nama ortu tidak tercantum dan mertua yg meninggal bisa dihapus. ITu salah. Gimana ceritanya kita bisa hapus nama ortu di kolom bawah. hmmmm
Nama mertua saya itu ada singkatannya jadi itulah yg bikin ribet.
Demikian penjelasan dari saya, semoga dapat dimengerti.
oh iyaa baru inget kalo di bagian bawah ada kolom yg nyebutin orang tua.
Hapusmaaf yaa klo gitu 😂
Nah tu kan, hehehe
Hapuswaduh, ini ribet amat sih.
BalasHapustapi emang gitulah kalau mau ngurus sesuatu. Saya dulu mau bikin catatan belum menikah aja sampai 3 hari ngurus ini dan ituya.
semoga beres dan nggak ada masalah lagi mbak untuk pengurusan berkasnya.
tapi saya bener-bener mau ketawa yang bagian KUA itu... main bilang mau cerai segala....apa nggak nanya dulu itu ya
Wah, sama ya, ribet banget mau nikah, setelah nikah juga ribet hahaha
HapusAmin, moga2 aja tar sidangnya dipermudah dan lancar jaya amin
Bukan di KUA, tapi di PA, Iya bilang mau cerai padahal kan mau urus perubahan nama huuuuuh
Wuaaaa... Kak Meeeii! Aku ampe kebawa suasana nihh bacanyaa.. Ikutan kesel ampe pingin nangis jg.. Untung aku gak ikut nangis pas baca ini:( wkwk. Tp klo aku jd kak Mei ya nangis jg lah! Gokillll.. Itu ribet bangeet:(
BalasHapusUdah mondar mandir sana sini, salah mulu pula-_- Padahal cuma salah nama doang yaa..
Haduhaduuhh.. Ribet banget mau bkin akte doang ampe bkin nangis darah:(
Lucu kak namanya Kenzo, klo sdaraku ada namanya Kenzie. Hehee..
Prsaan sepupuku kmren (msh umur setaun skrg) bkin akte gak seribet itudeh.. Cuma sminggu stlah lahir lgsg jd aktenya.. Nitip ama bidannya..
Kocak banget itu nanyanya, disangka org mau cerai-_-ckck parahh dah..
Smga lancar urusannya tgl 31 agustus nnti kak! Smga Kenzo jg sehat selalu ya! :D
Iya, rasanya pengin nangis Lu, tapi gak jadi akh, malu sama kucing, meong-meong meooong hahhaa
HapusYa begitulah, yg bikin capek tu bolak baliknya, sama ribetnya birokrasi kita pfffttt
Iya nama anakku Kenzo, lucu dongsss hehe
Sebenarnya ngurus akta itu gampang, tapi gara2 nama mertua salah jadinya beribet gini dach
Iya maen nuduh aja tu bapak2 di PA, hahaha
amin thx yaa
Kak mei, gue kok jadi ikut pengen ngambek terus kayang di laut gini. Habisnya ceritanya begitu ribet dan membuat pembaca ikut ke suasana.
BalasHapusKenapa ya? Birokrasi mengurus akta begini, harus seribet itu, padahalkan kita warga negara. Salahnya apalah lagi. Harus ada inilah ada itulah.
Semoga selalu diberikan ketabahan. Ow, ya. Nama anak kak mei siapa ni?
Ya udah kamu aja yg kayan di laut ya hahahaha
Hapusiya ribet banget bikin suediiiiih
Kita mah apa atuh, hanya rakyat kecil belaka :(
Amin, thx ya
Nama anakku ada di cerita di atas kok, coba km baca sekali lagi pasti nemu nama anakku hahhaha
Ya Allah..... geregetan bacanya apalagi kalo ngalamin sendiri... kalo aku udah nangis ngosek-ngosek kali di jalan saking keselnya, udah gitu dioper-oper mulu lagi... sumpah nyusahin!
BalasHapusIya bener
HapusAku aja sebenarnya pgn nangis kok hahaha
waaaah mei selamat ya, akhirnya resmi jadi seorang ibu *telaaaat
BalasHapusjujur sih, peraturan yang baru sebenernya niatnya bagus. biar semua tercatat dengan baik dan sesuai dengan aturan
tapi kampretnya, masalah yg timbul dr dulu2 kala jg masih diungkit2 dan cenderung menyusahkan kita yang mau tertib administrasi
semoga lancar yo mey
Iya alhandulillah
HapusYa seharusnya buat ngurus adminustrasi gituan ga perlu ribet biar msyarakat jg enak
Wah gila abis aku bacanya aja ikutan puciang dan gemes emosi lo mbak Meiiiii...ihh sumpah dipikir kita bola apaya digelinding sana dan sini..sabar ya mbak Meii, semoga bisa happy ending entar nih ga disuruh kensana kesini ribettttttttttt abis macem itu. Kmrin aku liat di bbm, aku pkir kenapa napa kamunya hehehehehe
BalasHapusMungkin bagi mereka aku ini memang bola Meyk yg bisa dilempar kesana kesini halah
HapusAmin mg happy ending
ya Alloh...astaghfirullaah. semoga bisa selesai dg cepat dan menyenangkn mbak.
BalasHapusfuuh...bacanya ikut nelongso mbak. duluuu 5 th yll saya bikin akta anak kedua yg lahir di tangsel. saya ktp jogja, suami ktp madiun, kk masih nebeng di ortu. deg2an juga bisa jadi ga nih akte??
alhamdulillaah bisa juga. jadi aktenya dikeluarin sm dukcapil kota tangsel. tapi ada salah tulis di nama. harusnya satrio jadi satria. berhubung udah dag dig dug, mk ya udahlah ga usah diganti. toh artinya msh sama. hehe. sm pihak klinik ditawarin diganti tapiiii daripada ketimbangane. udah keluar aja udah bersyukur.
Amin makasih ya mb
HapusIya lwt klunik sbnre jg bisa tapi punya sy terkendala nama di KK ada yg disingkat jd ga bisa
Ya mending ga usah dgnti mb drpda ribet hahha
Ya, ampuun, masa sih ngurus Akter Kelahiran aja sesusah and seribut itu. Keknya bunda punya anak (yang ada) empat orang waktuitu, setiap kelahiran gampil banget tuh ngurus akte kelahirannya. Gak dimintain surat bla-bla-bla. Mudah2an beres ya.
BalasHapusYa Allah baru tau. Ternyataa ribeet amat ya mau ngurus akte saja gara-gara nama singkatan papa mertua dan nama yang nggak sama. Untung Mbak Mei nya sabar ya..bolak balik
BalasHapusyang kuat yah mbak,,, moga cepat usai badai ini, demi Kenzo,,
BalasHapusSemangat!!!
Maaf sis mau tanya.saya kan baru selsai sidang perceraian.buki nikah sama beda sama ktp.dan akhirnya akte cerai saya jadi .di kira saya nama nya sama dengan ktp ternyata sama ny dengan buku nikah.bagai mana ya sis cara merubahnya biar sama ama kk ktp dll.terima kasih.
BalasHapus